Esposin, SOLO-Makanan ini sering dihindari orang karena ketika dimakan, aromanya dinilai tidak sedap bahkan cenderung mengganggu. Namun bagi sebagian orang lainnya jengkol justru merupakan makanan yang sangat lezat untuk disantap.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Kandungan gizi jengkol
Jengkol atau Archidendron jiringa sering ditemukan di berbagai daerah di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand, hingga Indonesia.
Pohon jengkol mempunyai tinggi sekitar 18-25 meter (m) dengan bentuk daun menyirip gkamu sepanjang 25 sentimeter (cm).
Jengkol dapat dimakan hingga 95% dari bagian buahnya. Nah, kandungan gizi dalam 100 gram (g) jengkol adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Hellosehat:
- Air: 52,7 gram (g).
- Energi: 192 kkal.
- Protein: 5,4 g.
- Lemak: 0,3 g.
- Karbohidrat (CHO): 40,7 g.
- Serat: 1,5 g.
- Abu (ASH): 0,9 g.
- Kalsium (Ca): 4 miligram (mg).
- Fosfor (P): 150 mg.
- Besi (Fe): 0,7 mg.
- Natrium (Na): 60 mg.
- Kalium (K): 241 mg.
- Tembaga (Cu): 0,30 mg
- Seng (Zn): 0,6 mg.
- Thiamin (Vit. B1): 0,05 mg.
- Riboflavin (Vit. B2): 0,20 mg.
- Niasin: 0,5 mg.
- Vitamin C: 31 mg.
Melihat berbagai kandungan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, hingga mineral, jengkol dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi harian Kamu.
Manfaat jengkol bagi kesehatan
Sebenarnya, jika jengkol dimasak dengan baik, baunya yang kurang sedap itu akan berkurang.
Selain itu, proses pemasakan yang benar membuat makanan ini memiliki rasa yang cukup lezat dan tekstur yang legit.
Tak hanya memuaskan nafsu makan kamu, jengkol juga memiliki beragam khasiat bagi kesehatan, yaitu:
- Mencegah berbagai penyakit kronis
Dikutip dari jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition, zat-zat antioksidan tersebut memiliki kemampuan untuk melindungi tubuh dari efek samping radikal bebas.
Radikal bebas diketahui menjadi salah satu pemicu munculnya berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular hingga kanker.
- Mencegah penyakit diabetes
Jika dilakukan penelitian lebih lanjut, bukan tidak mungkin para ahli dapat membuktikan jengkol baik untuk mencegah penyakit diabetes dan mengendalikan gula darah pada penderita diabetes.
Pasalnya, dalam penelitian tersebut, peneliti mengaku melihat kelompok tikus yang makan jengkol memiliki kelenjar langerhans yang lebih aktif.
Kelenjar langerhans ini bertanggung jawab dalam menghasilkan hormon insulin dan berbagai hormon lainnya yang mengatur gula darah di dalam tubuh.
- Mencegah sakit maag
Studi yang dilakukan pada tikus itu menunjukkan bahwa tikus yang diberikan ekstrak jengkol cenderung terlindung dan terhindar dari gangguan pencernaan, seperti sakit maag.
Kelompok tikus yang makan jengkol mengalami peningkatan enzim superoxide dismutase (SOD), yaitu enzim yang berperan penting dalam melindungi dinding lambung dari luka akibat asam lambung.
- Mengurangi peradangan
Sejumlah mikroorganisme yang terbukti mampu diatasi oleh ekstrak daun jengkol ini termasuk Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis, dan Microsporum gypsum.
Artinya, bagian dari jengkol mungkin memiliki manfaat untuk membantu mengatasi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kuman-kuman tersebut.
- Mencegah anemia
Anemia defisiensi besi terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin.
Hasilnya, Kamu akan mengalami berbagai gejala dan keluhan yang tak mengenakan dari kondisi ini.
Mayo Clinic menyebutkan salah satu cara mencegah kondisi tersebut adalah mengonsumsi makanan yang kaya zat besi.
- Menjaga kesehatan ibu hamil
Situs Merrion Fetal Health menyebutkan bahwa fosfor adalah nutrisi yang baik untuk pembentukan tulang pada ibu hamil dan janinnya.
Tak hanya itu, fosfor juga berguna untuk pembekuan darah, fungsi ginjal, perbaikan jaringan dan sel, kontraksi otot dan irama jantung yang normal.
Oleh karena itu, jika Kamu ingin mengambil manfaat dari fosfor, sebaiknya makan jengkol dalam porsi yang cukup.
Efek Samping Jengkol
Penting Kamu ketahui bahwa jengkol mengandung beberapa zat yang bisa membahayakan kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak.Dalam beberapa penelitian, jengkol disebut memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi sehingga berisiko menimbulkan gangguan fungsi ginjal dan masalah pada sistem perkemihan.
Jika Kamu gemar makan jengkol, sebaiknya lebih berhati-hati karena ada risiko keracunan bila dimakan secara berlebihan.
Penelitian di International Medical Case Reports Journal menyebutkan bahwa keracunan jengkol adalah peristiwa yang langka.
Namun, kondisi ini dapat membuat seseorang mengalami gagal ginjal. Keracunan jengkol, atau disebut juga dengan jengkolisme, dapat menimbulkan beberapa gejala seperti:
- nyeri perut,
- disuria atau anyang-anyangan,
- oliguria (ketika urine yang keluar saat buang air kecil berjumlah sedikit),
- hematuria atau kencing berdarah, dan
- hipertensi atau tekanan darah tinggi
Jengkol dapat diolah menjadi berbagai macam kudapan, mulai dari jengkol goreng, semur jengkol, jengkol balado cabai merah hingga jengkol cabai hijau. Bahkan, makanan ini juga bisa langsung disantap mentah-mentah sebagai lalapan.