by Zerita Karimah - Espos.id Lifestyle - Jumat, 14 Juni 2024 - 20:26 WIB
Esposin, SOLO-Ketahui metode memasak yang benar agar daging kurban yang telah dibagikan dan akan diolah memberikan manfaat nutrisi yang sehat. Pasalnya proses memasak daging juga dapat mempengaruhi kualitas dan sehat tidaknya daging. Simak ulasannya di tips memasak sehat ini.
Memasak daging dengan benar dapat membunuh bakteri yang terdapat di daging dan menghindarkan dari keracunan makanan. Hari Raya Iduladha sudah di depan mata, maka dari itu ketahuilah cara yang tepat untuk mengolah daging kurban agar baik untuk dikonsumsi.
Dilansir dari healthline.com pada Jumat (14/6/2024) bahwa memilih metode memasak yang benar dapat membantu meminimalkan hilangnya nutrisi dan pembentukan jumlah zat berbahaya sehingga manfaat kesehatan dari konsumsi daging bisa dimaksimalkan. Sebaliknya metode lain juga bisa membahayakan daging yang dimasak, seperti hilangnya antioksidan dan membentuk komponen berbahaya di daging.
Untuk mengetahui metode memasak daging kurban paling sehat, ketahui sejumlah cara memasak dan efek negatifnya berikut ini:
Untuk mengetahui metode memasak daging kurban paling sehat, ketahui sejumlah cara memasak dan efek negatifnya berikut ini:
Secara umum, memanggang dan memanaskan adalah cara memasak sehat yang kehilangan vitamin C paling sedikit. Namun, selama waktu memasak yang lama dengan suhu tinggi, hingga 40% vitamin B mungkin hilang dalam cairan yang menetes dari daging. Mengumpulkan cairan ini dan menyajikannya bersama daging dapat membantu meminimalkan hilangnya nutrisi.
Saat proses broiling sumber panas berasal dari atas, seperti ayam pedaging di oven. Ini terjadi pada suhu yang sangat tinggi, biasanya 260 derajat Celcius–288 derajat Celcius. Membakar sangatlah populer karena ia memberikan rasa nikmat pada daging. Namun sayangnya metode ini sering menyebabkan produksi zat yang berpotensi berbahaya.
Kekhawatiran lain dalam memanggang dan memanggang adalah bahwa keduanya mendorong pembentukan senyawa yang dikenal sebagai advanced glycation end products (AGEs). AGEs telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa penyakit, termasuk penyakit jantung, penyakit ginjal, dan penuaan kulit. Maka dari itu menjaga waktu masak secara pendek dan mengangkat daging dari suhu tinggi sebelum ia gosong
Hingga 60% tiamin, niasin, dan vitamin B lainnya mungkin hilang dari daging saat cairannya habis. Untungnya, mengonsumsi cairan pada daging sebagai bagian dari rebusan atau sup dapat mengurangi kehilangan vitamin ini secara signifikan
Meskipun metode ini menggunakan api besar, waktu memasaknya sangat singkat sehingga membantu menjaga kelembutan daging dengan rasa yang enak. Teknik memasak ini juga meningkatkan bertahannya nutrisi dan lebih sedikit kemungkinan menyebabkan kolesterol dalam daging berlemak teroksidasi dibandingkan metode lainnya.
Menggoreng telah terbukti menghasilkan tingkat produk sampingan beracun yang lebih tinggi seperti AGEs, aldehida, dan HA dibandingkan kebanyakan metode memasak lainnya.