by Mediani Dyah Natalia Jibi Harian Jogja - Espos.id Lifestyle - Jumat, 23 Agustus 2013 - 04:40 WIB
Harianregional.com, JOGJA - Dokter Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular RSUP Dr. Sardjito Jogja, Hariadi Hariawan menyebutkan tiap hari rumah sakit tersebut menangani 200 pasien jantung. Sekitar 10%-20% di antaranya merupakan pasien baru.
Melihat realitas ini, seharusnya penanganan sakit jantung dapat didampingi oleh dokter spesialis jantung yang memadai.
Namun hingga saat ini, jumlah dokter spesialis jantung belum sebanding dengan jumlah pasien.
“Jumlah dokter yang bergabung dengan Perki baru 630 orang dan di DIY, kami baru punya 11 orang. Jadi berdasarkan hitungan satu dokter saat ini menangani 600.000 orang, sedang idealnya satu dokter tangani 10.000 orang,” ujar dia.
Minimnya jumlah dokter spesialis jantung disebabkan pendidikan dokter untuk spesialis tersebut hanya terpusat di UI Jakarta dan Universitas Airlangga, Surabaya. Jumlah lulusan berkisar 15-20 orang per tahun.
Berupaya memenuhi kebutuhan tersebut, saat ini dibuka pusat pendidikan spesialis baru. Total Indonesia memiliki 13 pusat pendidikan spesialis dan UGM disebutnya ikut mengambil peranan.
Ketua Panitia Jogja Cardiology Update, Erika Maharani menambahkan guna memberikan pengetahuan terakhir mengenai keilmuwan tersebut, Perki cabang Jogja untuk kedelapan kali mengadakan pertemuan.
Diselenggarakan 23-24 Agustus 2013, kegiatan bertema Tata Laksana Klinik Terkini Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah beserta Komplikasi di Hotel Inna Garuda.
“Diperkirakan sekitar 400 orang akan hadir dan mengikuti rangkaian kegiatan ilmiah dari pemateri yang pakar di bidangnya,” tandasnya.