Esposin, SOLO--Dalam menjalin hubungan atau relationship pertemanan ataupun asmara terkadang kita menemukan seseorang yang ternyata toxic. Sesuai porsinya, hubungan dua arah yang sehat biasanya saling membutuhkan dan saling membantu satu sama lain.
Akan tetapi dari sekian banyaknya hubungan, tidak semua hubungan berjalan dengan baik ataupun sehat.Inilah yang bisa termasuk dalam toxic relationship.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Seperti yang terjadi pada aktris Kesha Ratuliu yang belum lama ini sempat viral setelah membagikan kisahnya tentang toxic relationship di sosial media. Ia menggungah di Instagram story dan menyebutkan ia sempat mengalami kekerasan verbal maupun secara fisik.
Awas! Razia Masker Di Solo Dimulai Sore Ini, Melanggar Dihukum Bersihkan Sungai
Apa itu toxic relationship ?
Menurut Psikoterapis Dr. Sheri Jacobson, pendiri Harley Therapy, sebuah hubungan yang toxic pada dasarnya merupakan hubungan yang secara fundamental tidak sehat, dan menyebabkan dirimu bahkan orang lain terluka secara mental atau bahkan fisik.Toxic relationship ini biasanya ditandai dengan hubungan berulang yang saling menghancurkan antara satu sama lainnya. Di antaranya muncul kecemburuan, posesif, dominasi, manipulasi, keputusasaan, keegoisan, bahkan rasa tidak aman dan nyaman muncul. Sering kali banyak orang yang menganggap toxic relationship ini tidak berakibat serius. Maka segera akhiri dan hindari.
Ciri-ciri Toxic Relationship
Hubungan yang tidak sehat bukan hanya melibatkan fisik, tetapi juga mengandalkan emosional yang berlebihan. Dikutip dari parenting.orami.co.id dan beberapa media lainnya ada beberapa ciri-ciri dari toxic relathionship.1. Cemburu Berlebihan
Cemburu di dalam sebuah pasangan pasti sering terjadi. Cemburu ini merupakan biang keladi dari semua hubungan. Banyak banget yang putus di tengah jalan akibat salah satu pihak yang cemburuan. Ingat cemburu boleh, tetapi jangan sampai berlebihan seperti nge-hack akun sosial media. Padahal itu termasuk pelanggaran privasi.2.Komunikasi yang Beracun
Komunikasi dalam menjalin suatu hubungan tentu yang paling diutamakan dan yang sangat terpenting. Tetapi apa jadinya jika komunikasi yang kita jalin malah timbul racun seperti perkataan yang kasar, terlalu meng-kritik, sarkasme hingga muncul cekcok antara satu sama lain.3.Ketidakjujuran yang Terus Menerus Dilakukan
Padahal saling percaya ini kunci dari adanya sebuah hubungan suatu pasangan. Jika ketidakjujuran berada di salah satu pihak maka hubungan tidak berlangsung lama, selalu di hantui dengan adanya kebohongan.4.Mengancam Hubungan
Terkadang saat berselisih salah satu pihak seakan lupa diri, tidak sadar dan tidak berpikir panjang, yang dilontarkan berujung dengan mengakhiri suatu hubungan. Ada baiknya memang menyelesaikan masalah mendinginkan kepala terlebih dahulu, biasanya permasalahan ini sekadar membutuhkan komunikasi yang jelas. Coba belajar berpikir panjang, terbuka, belajar diskusi, tidak hanya dengan pasangan tetapi juga dengan orang lain.Jakarta PSBB Lagi! 11 Sektor Ini Tetap Beroperasi...
Faktor Penyebab Toxic Relationship
Dari laman Pschcentral terdapat tiga faktor yang membuat seseorang ini sulit keluar dari lingkup hubungan yang toxic relationship.Pertama, karena memang banyaknya waktu yang terinvestasikan kedalam hubungan, sehingga seseorang ini sulit untuk menyerah dalam suatu hubungan. Apalagi jika hubungan tersebut sudah terjalin dalam waktu yang lama bahkan bertahun-tahun.
Kedua, keinginan yang selalu ingin menjadi pahlawan. Rasa yang selalu sungkan dan bersalah jika meniinggalkan pasangannya. Beberapa orang akan terasa berat jika mereka meninggalkannya.
Ketiga, adanya paksaan dari dalam diri sendiri untuk menyakini bahwa hubungan tersebut merupakan hubungan yang selalu diinginkannya.
Mengatasi Hubungan yang Toxic
Sebagian orang akan selalu bertanya bagaimana cara mengatasi hal tersebut agar tidak ada lagi toxic di suatu hubungan dan agar tidak terjadi perpisahan.Pertama kenali dan pahami hubungan yang sehat dan baik seperti apa. Jika dalam hubungan tersebut terjadi perselisihan coba salah satu mengalah, tampilkan dokumentasi sebagai wujud barang bukti, rekaman file atau apapun, foto bahkan jika berbentuk dalam kekerasan fisik.
Selalu berpikir terbuka, serta ambil pelajaran dan jangan sampai terulang kembali.