by Zerita Karimah - Espos.id Lifestyle - Jumat, 10 Mei 2024 - 20:27 WIB
Esposin, SOLO-Terkadang anak-anak melakukan sesuatu yang tanpa sadar membuat orang tua marah dan berteriak pada anak. Ketahui dampak jangka panjang dari perilaku tersebut di tips parenting kali ini.
Berteriak pada anak nyatanya terjadi pada banyak orang, dan perasaan frustasi ini sebagai orang tua adalah hal yang wajar. Namun melakukan hal ini jarang membuat situasi yang terjadi terpecahkan.
Meski berteriak pada anak dapat membuat mereka menjadi tenang dalam beberapa saat, tapi ini tidak dapat memperbaiki perilaku mereka. Bahkan hal ini dapat memberikan dampak buruk dalam jangka panjang bagi anak-anak.
Seorang penulis dan pendidik orang tua, Laura Markham, Ph.D., mengatakan secara jelas yaitu “Tugas nomor satu Anda sebagai orang tua, setelah menjamin keselamatan anak-anak Anda adalah mengelola emosi Anda sendiri.”
Dikutip dari dikutip dari healthline.com pada Jumat (10/5/2024), kita semua mengetahui bahwa ketika seseorang berteriak pada kita ini membuat pesan yang disampaikan menjadi tidak jelas, begitu pula yang terjadi pada anak-anak. Berteriak malah membuat mereka enggan mendengarkan dan mengendalikan mereka menjadi lebih sulit, karena setiap kali orang tua meninggikan suara maka penerimaan mereka menurun.
Penelitian terbaru menyoroti bahwa berteriak membuat anak menjadi lebih agresif, secara fisik dan verbal. Berteriak secara umum tak peduli bagaimana konteksnya merupakan ekspresi kemarahan. Ini menakuti anak dan membuat mereka merasa negatif pada dirinya sendiri.
Beberapa efek negatif secara psikologi dari berteriak pada anak seperti dikutip dari momjunction.com seperti:
Orang dewasa dengan riwayat masa kecil yang penuh konflik mungkin merasa sulit untuk menjalin hubungan yang memuaskan. Hal ini dapat menyebabkan pola berulang memasuki hubungan yang tidak sehat, karena pola lampau yang terganggu terus memengaruhi kemampuan mereka untuk membentuk dan mempertahankan ikatan emosional yang bermakna.