by Ahmad Hartanto Jibi Solopos - Espos.id Lifestyle - Kamis, 13 Juni 2013 - 05:01 WIB
Dinas Kesehatan Kota Solo menggelar pemeriksaan gratis paru dan pernafasan masyarakat saat even car free day Minggu (2/6/2013) lalu. Pemeriksaan menggunakan spirometri untuk mengetahui adanya gangguan di paru-paru dan saluran pernapasan. Alat ini sekaligus digunakan untuk mengukur fungsi paru.
Salah satu warga, Kinra, 23, mahasiswa universitas swasta di Kota Solo turut memeriksa fungsi paru dan saluran pernafasan. Hasilnya, yakni gangguan obstruksi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk merokok.
“Saya merokok sejak remaja. Sehari bisa habis dua bungkus. Sekarang cuma tiga batang per hari,” tutur Kinra.
“Saya merokok sejak remaja. Sehari bisa habis dua bungkus. Sekarang cuma tiga batang per hari,” tutur Kinra.
Meski masih aktif merokok, ia pun juga tetap melakukan olahraga sekali dalam sepekan, dengan jenis olahraga futsal. Ia mampu bermain 2x10 menit tanpa berhenti.
Oleh petugas kesehatan, Kinra disarankan untuk berhenti merokok. Hal ini didasarkan pada hasil pemeriksaan paru yang fungsinya kian mengecil. Jika tidak dihentikan sejak dini, dikhawatirkan ia akan melewati masa produktif dan masa tua dengan kelainan pada paru.
Menurut Kepala Dinkes Solo, dr Siti Wahyuningsih saat ditemui di lokasi, menuturkan, kegiatan ini untuk memberi sosialisasi kesehatan khususnya organ paru paru pada masyarakat. Terlebih, saat ini kebiasaan merokok sudah menjalar ke remaja dan anak-anak.
“Efek rokok ini luar biasa. Satu keluarga yang merokok satu, tapi anggota keluarga yang lain bisa kena juga, karena asapnya mulek di ruangan,” tutur Bu Ning, panggilan akrab Ka Dinkes Solo. Untuk itu, perokok hendaknya memikirkan jangka panjang tak hanya kesehatannya, namun juga anggota keluarga yang lain.
Restriksi Advertisement
|
Gangguan pengembangan paru. Paru menjadi kaku, daya tarik ke dalam lebih kuat sehingga dinding dada mengecil, iga menyempit dan volume paru mengecil. | Dapat dijumpai pada penderita tumor paru, pneumonia, abses paru, edema paru, atelektasis, kelainan fibrosis |
Obstruksi
|
gangguan saluran napas baik stuktural (anatomis) maupun funsional yang menyebabkan perlambatan aliran udara respirasi | Penyebabnya: merokok, asap polusi dari pembakaran, partikel gas berbahaya |
Campuran
|
Gangguan pengembangan paru sekaligus saluran nafas sehingga terjadi perlambatan aliran udara. | Dapat dijumpai pada penyebab obstruksi dan restriksi. |
Fungsi spirometri: |
Menilai status faal/fungsi paru -paru : normal, restriksi, obstruksi, campuran. |
Menentukan diagnosis penyakit : asma, penyakit paru obstrukstif kronik (PPOK). |
Menilai manfaat pengobatan : memadai atau belum. |
Memantau perjalanan penyakit apakah mengalami perbaikan atau perburukan. |
Menentukan toleransi/risiko tindakan bedah atau anestesi umum. |
Menentukan prognosis : memprediksi kondisi penyakit di masa mendatang. |
Fakta-fakta Rokok:
Diolah dari wawancara dan berbagai sumber.