style
Langganan

Investasi saham, siapa takut? - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id Lifestyle  -  Selasa, 14 Juni 2011 - 11:55 WIB

ESPOS.ID - SAHAM -- Para pialang di kantor Trimegah Securities, Solo, mengamati kondisi transaksi pasar saham. Kota Solo kini makin diminati perusahaan sekuritas untuk memasarkan layanan mereka. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Solo sepertinya makin memikat di mata perusahaan sekuritas. Hal ini terbukti dengan makin banyaknya perusahaan-perusahaan sekuritas yang beroperasi di Solo. Karakteristik warga Solo yang berani mengambil risiko dan tipikal sebagai pedagang menjadi salah satu alasan mengapa Solo jadi sasaran potensial perusahaan sekuritas untuk berekspansi.

Menurut Branch Manager PT Mega Capital Indonesia Solo, Yohanes Tunjung, perusahaan sekuritas selalu punya alasan untuk memperluas pasar di Solo. “Potensi pasar di Solo cukup prospektif dengan melihat karakteristik masyarakat yang suka berspekulasi. Ada yang mengatakan, saham adalah tempat orang berspekulasi. Memang, untuk menarik masyarakat agar mau berinvestasi di pasar modal perlu edukasi dan sosialisasi yang lebih dalam lagi. Karena tidak bisa dipungkiri, di satu sisi juga banyak orang yang masih takut untuk berinvestasi di pasar modal atau bursa saham,” tutur Yohanes, awal pekan ini.
Advertisement

Mega Capital sendiri yang baru satu tahun hadir di Kota Solo, juga merasa perlu untuk terjun menyosialisasikan pasar modal kepada masyarakat. “Sosialisasi bisa ke siapa saja. Karena siapapun sebenarnya bisa bermain di saham. Awalnya, secara pribadi saya berusaha menarik investor dari kalangan komunitas seperti Pramekers. Berawal dari lima investor yang bersedia bergabung dengan kami, sekarang sudah ada sekitar 80 investor,” tuturnya. Dari jumlah investor tersebut, Yohanes mengatakan, Mega Capital mampu mencatat nilai transaksi dari nasabahnya berkisar Rp 2,5 miliar hingga Rp 3 miliar per hari.

Pasar potensial Sementara itu, Branch Manager Trimegah Securities, Agus Bambang Suseno, mengatakan sejak 10 tahun Trimegah hadir di Solo, sudah mampu menjaring nasabah berkisar 300 hingga 500 rekening. “Potensinya cukup luas. Bahkan setiap bulan selalu ada nasabah baru di tempat kami.”

Perkembangan investasi di pasar modal di Kota Solo menurut Agus, akhirnya diikuti dengan munculnya perusahaan sekuritas baru. Seperti diketahui, saat ini ada sekitar 19 perusahaan sekuritas di Kota Solo. Dan wacananya, tahun ini akan ada satu lagi perusahaan sekuritas baru yang siap mewadahi para pemilik modal untuk berinvestasi di pasar modal.

Advertisement

Dikemukakan Irfan Noor Riza dari Pusat Informasi Pasar Modal (PIMP) Divisi Marketing PT Bursa Efek Indonesia (BEI) banyaknya perusahaan sekuritas di Solo membuktikan bahwa pasar di Solo sangat potensial. Bahkan menurutnya, potensi jual beli saham di pasar modal untuk para pemain di Solo bisa tiga hingga empat kali lebih besar dari Jogja. “Dengan adanya 20 perusahaan sekuritas, maka warga Solo punya banyak pilihan tempat untuk berinvestasi.”

Lebih lanjut Irfan mengatakan, potensi pasar saham di Solo bisa terlihat dari nilai transaksi yang pernah mencapai angka Rp 1 triliun dalam satu bulan, dengan jumlah investor berkisar 3.900-an investor. Ia memprediksi, rata-rata nilai transaksi yang bisa dicetak para investor di Solo berkisar Rp 800 miliar per bulan. “Tapi sekarang ini mulai mendekati angka transaksi Rp 900 milar per bulan.”

Potensi di Solo, menurutnya, tidak hanya dari kalangan pengusaha atau eksekutif muda saja, tetapi juga dari kalangan mahasiswa. Hal ini terlihat, dari aktivitas yang ada di Pojok Saham yang berlokasi di Perpustakaan Fakultas Ekonomi UNS Solo. Di Solo, pojok saham yang memfasilitas kalangan mahasiswa juga tersedia di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Advertisement

Hijriyah Al Wakhidah

Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif