Esposin, SOLO-Ketahui sejumlah penyebab seseorang kecanduan minuman bersoda agar kamu tidak kecanduan minuman bercita rasa manis ini. Simak ulasannya di info sehat kali ini.
Minuman berkarbonasi, merupakan salah satu jenis minuman yang paling sering dikonsumsi masyarakat di dunia. Terlebih lagi di kalangan remaja dan anak-anak. Minuman soda atau biasa yang dikenal dengan soft drink ini biasanya akan dikonsumsi selagi dingin. Sensasi dingin dan rasanya yang manis bisa menjadi penghilang dahaga paling jitu terlebih lagi ketika udara panas menyengat. Minuman ini terasa cocok dikonsumsi ketika berkumpul keluarga maupun teman.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Meskipun rasanya manis dan menyegarkan, nyatanya minuman bersoda perlu selalu diwaspadai karena dapat membuat kecanduan dan berakibat buruk bagi kesehatan. Misalnya seperti yang dialami oleh seorang pria asal Malaysia, Mahathir. Dia harus menjalani amputasi kaki karena diabetes yang diidapnya, yang disebabkan oleh kebiasaannya mengkonsumsi minuman bersoda yang kala itu viral dikalangannya.
Pria 21 tahun tersebut mengatakan bahwa hampir setiap hari setelah pulang sekolah Mahathir akan membeli minuman berkarbonasi tersebut. Ia juga menyampaikan jika ia lebih sering minum minuman manis ketimbang makan. Lantas, apa yang membuat seseorang kecanduan untuk mengkonsumsi minuman bersoda?
Berikut ini beberapa penyebab seseorang kecanduan minuman bersoda dikutip dari berbagai sumber pada Minggu (24/9/2023). Direktur Program Sarjana Ilmu Saraf di Ohio State University dan penulis Your Brain on Food, Gary Wenk, mengatakan jika minuman ringan yang kerap kali kita konsumsi mengandung pemanis, kafein, dan karbonasi dalam jumlah yang tak sedikit yang akan membuat kita ingin terus meminum dan meneguknya.
Minuman bersoda mengandung gula dalam jumlah besar yang bila dikonsumsi akan menyebabkan 'terburu-buru' yang sangat membuat ketagihan dan menyebabkan keinginan mengidam yang lebih besar lagi. Pusat penghargaan atau striatum tepatnya di wilayah yang dikenal sebagai nukleus accumbens, di otak diaktifkan yang melepaskan dopamin dan hormon lain untuk menciptakan perasaan euforia.
“Gula dalam minuman mengalir melalui otak, Anda mendapatkan dopamin yang bermanfaat, dan kemudian efek lonjakan dopamin hilang secepat kedatangannya, membuat otak Anda menginginkan lebih,” kata Wenk.
"Semakin banyak soda yang Anda minum, semakin besar hadiahnya, dan seperti yang terjadi pada hal-hal yang paling menyenangkan, kita mengalami ketertarikan dan menginginkan lebih banyak lagi," kata Cordialis Msora-Kasago, ahli gizi terdaftar dan juru bicara Akademi. Nutrisi dan Dietetika.
Selain gula atau pemanis, Gary Wenk juga mengatakan bahwa kafein juga dapat membuat kita kecanduan minuman bersoda. Kafein merupakan stimulan yang tidak hanya meningkatkan kewaspadaan, namun juga mengaktifkan pusat striatum di otak.
“Kafein adalah salah satu psikostimulan yang paling banyak dikonsumsi di duni dan memang memiliki sifat adiktif,” kata Dr. Marilyn Cornelis, asisten profesor pengobatan pencegahan di Northwestern University.
Menutip dari laman Hello Sehat, kamu dapat mencegah maupun mengurangi kecanduan minuman bersoda dengan rutin minum air putih, tambahkan irisan lemon atau daun min (peppermint). Jika kamu tidak suka dengan rasa air putih yang tawar. Namun, apabila hal ini masih cukup berat kamu dapat mencampurkan minuman bersoda kesukaan mu dengan air putih secara bertahap agar kandungan gulanya menurun.
Cobalah untuk mengganti minuman bersoda dengan minuman lain secara bertahap misalnya air soda tawar, jus buah, susu, atau bahkan teh tanpa pemanis. Selain mengurangi konsumsi soda kamu juga perlu membatasi dan memantau jumlah kalori harian, dengan canggihnya teknologi saat ini kamu tak perlu pusing-pusing untuk mencatatnya secara manual, kamu dapat mencatatnya dengan menggunakan aplikasi penghitung kalori di ponsel pintar. Dengan begitu, kamu dapat selalu mengetahui apakah kalori harian mu melebihi batas normal atau tidak.