by Bc - Espos.id Lifestyle - Sabtu, 28 November 2020 - 08:00 WIB
Esposin, SOLO -- Makanan bersantan memiliki kelezatan yang berlipat, namun seringkali santan juga dianggap menjadi penyebab tingginya kolesterol.Hal ini yang kemudian menjadikan sebagian masyarakat takut mengonsumsi santan atau sangat membatasi makanan bersantan.
Tentang santan, dr. Amelya Augustina Ayusari, M.Gizi, Sp. GK , dokter Spesialis Gizi FK UNS dan RSUD Dr Moewardi mengatakan santan merupakan bahan masakan yang populer, terutama di Indonesia. Cairan yang berasal dari daging buah kelapa tua dicampur air ini memberikan rasa gurih.
“Santan merupakan sumber makanan sumber lemak jenuh yaitu asam laurat dan tidak mengandung laktosa sehingga aman dikonsumsi oleh mereka yang mengalami intoleransi laktosa,” jelasnya pada talkshow kesehatan bertajuk Mitos atau Fakta, Santan dan Kolesterol yang digelar Solopos dan Sasa Santan, Kamis (26/11/2020).
Menurut dr. Amel, kandungan lemak jenuh membuat santan menjadi kaya kalori untuk mendukung aktivitas kita sehari-hari. Santan juga mengandung beberapa vitamin dan mineral yang berguna bagi tubuh, di antaranya:
Menurut dr. Amel, kandungan lemak jenuh membuat santan menjadi kaya kalori untuk mendukung aktivitas kita sehari-hari. Santan juga mengandung beberapa vitamin dan mineral yang berguna bagi tubuh, di antaranya:
Kalori: 445 gram.
Protein: 4,57 gram.
Karbohidrat: 6,35 gram.
Kalsium: 41 milligram, Kalium : 497 miligram, Magnesium: 104 milligram, Zat besi: 7,46 milligram, Vitamin C: 2,30 miligram
Terkait dengan manfaat, dr Amel menjelaskan menurut beberapa penelitian ada tiga manfaat yang ada pada santan:
Selain itu berdasarkan penelitian, santan mengandung Medium Chain Trigliserid (MCT) dan mengonsumsi makanan yang mengandung MCT saat sarapan bisa mengurangi asupan makanan mereka di kemudian hari.
“Yang tidak kalah penting santan juga bisa meningkatkan sensitivitas insulin yang dipercayai dapat mendorong penurunan berat badan. Insulin berperan penting dalam memecah glukosa dan mengontrol kadar gula darah,” imbuhnya.
“Kolesterol ‘baik’ atau HDL dapat melindungi jantung dan menghilangkan kolesterol ‘jahat’ atau LDL dari darah. HDL membawa kolesterol LDL ke hati yang kemudian akan memecahnya dan menghilangkannya dari tubuh.”
“Bahkan temuan ini menunjukkan bahwa asam laurat juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker payudara dan sel kanker endometrium dengan cara merangsang protein reseptor tertentu yang mengatur pertumbuhan sel,” jelasnya.
Semua kebaikan pada santan ini juga terkandung pada Sasa Santan. Santan terindah yang mengandung fiber, Omega 3 dan 6. Saatnya move on ke Sasa Santan.
https://www.youtube.com/watch?v=T0Eih80A904