by Nugroho Meidinata - Espos.id Lifestyle - Senin, 28 Maret 2022 - 12:09 WIB
Esposin, SOLO — Ilmu Kejawen dari Jawa baru-baru ini menjadi perbincangan publik di media sosial setelah pawang hujan Raden Rara Istiati Wulandari alias Mbak Rara mengaku menganut kepercayaan tersebut.
Bukan hanya Kejawen, Mbak Rara juga menyukai agama Hindu. Ia memadukan budaya Jawa, Bali, dan Tibet dalam menjadi pawang hujan.
“Kalau saya kan mix ya. Saya dari Jawa, saya Kejawen. Tapi saya juga belajar budaya dan agama Hindu di Puri Satria. Properti wayang ini simbol Kejawen, lalu ada singing balls dari Tibet, canang dari Bali, dupa universal,” ujar Rara, sebagaimana diberitakan Esposin sebelumnya.
Baca Juga: Ternyata Ini Pantangan Mbak Rara Saat Menjadi Pawang Hujan
Lalu, apa saja ilmu-ilmu yang dipelajari di Kejawen dari Jawa?
Berdasarkan informasi yang diperoleh Esposin dari Indonesia.go.id, Kejawen mempunyai ajaran utama untuk membangun tata krama atau aturan dalam berkehidupan yang baik.
Baca Juga: Potong Rambut Saat Puasa Bikin Batal atau Tidak? Ini Hukumnya
Sehingga penganut kepercayaan ini diajarkan untuk bertata krama baik dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Kejawen juga mengajarkan manusia untuk tetap taat dengan Tuhan. Maka dari itu, penganut Kejawen taat dengan agamanya masing-masing, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun Konghucu. Mereka akan tetap melaksanakan perintah agama dan menjauhi segala larangannya.
Apalagi dalam ilmu Kejawen dari Jawa juga dikenal istilah Sangkan Paraning Dumadhi, artinya dari mana datang dan kembalinya hamba Tuhan. Di mana mengharuskan manusia untuk taat kepada agamanya masing-masing.
Baca Juga: Apakah Pengganti Sri Sultan Hamengku Buwono X Bisa Perempuan?
Dalam naskah-naskah kuno sendiri, disebutkan Kejawen lebih banyak menunjukkan kesenian, kebudayaan, tradisi, sikap, ritual, dan filosofi orang-orang Jawa. Hingga sekarang, tradisi Kejawen yang dikenal masyarakat ada beberapa, yakni mitoni (tujuh bulan kehamilan), nyadran (tradisi menjelang Ramadan), wetonan (syukuran yang digelar saat weton hari lahir), hingga tedhak siten (tradisi agar anak siap untuk menjalani kehidupan masa depan).
Baca Juga: Kamu Bisa Dapat Mobil Daihatsu Rocky Seharga Rp120.000, Kok Bisa?