by Newswire - Espos.id Lifestyle - Selasa, 30 Maret 2021 - 12:30 WIB
Esposin, JAKARTA--Akhirnya WHO merilis hasil investigasi asal-usul Corona. Hal ini diperoleh setelah Organisasi Kesehatan Dunia ini melakukan penelitian di China pada 16-24 Februari 2021.
Bagaimana hasil investigasi asal-usul Corona? Berikut ini ulasannya di tips kesehatan. Dari hasil investigasi terungkap mulai jenis hewan hingga rute penularan Corona pertama kali. Namun, ada beberapa hal yang juga belum terjawab dalam dokumen tersebut.
Berikut temuan WHO dari hasil investigasi asal usul Corona hingga akhirnya menjadi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini dikutip dari laman resmi WHO dan detikcom, Selasa (30/3/2021):
Dari analisis filogenetik yang dilakukan dengan whole genome sequencing, kelelawar terbukti menjadi reservoir virus SARS-CoV-2 atau Covid-19 . Namun, host perantara yang lantas menularkan ke manusia belum bisa diidentifikasi WHO.
Sementara jejak Covid-19 pada feses memang ditemukan, tetapi tak ada bukti penularan terjadi melalui rute tersebut.
Sementara hewan yang menginfeksi pasien, diduga menjadi perantara dari kelelawar belum diketahui. Angka reproduksi Covid-19 ditemukan relatif tinggi yaitu 2 hingga 2,5 sementara pengetatan mobilitas di awal wabah Wuhan belum dilakukan saat itu.
Baca Juga: Bepergian Ke Luar Kota Saat Libur Lebaran 2021? Perhatikan Ini
Baca Juga: Gawat! Wanita Inggris Ini Lemas Saat Lihat Pria Tampan
Berdasarkan 55.924 kasus yang dikonfirmasi di laboratorium China, tanda dan gejala khas meliputi:
- Demam (87,9%), - Batuk kering (67,7%), - Kelelahan (38,1%), - Berdahak (33,4%), - Sesak napas (18,6%), - Sakit tenggorokan (13,9%), - Sakit kepala (13,6%), - Mialgia atau artralgia (14,8%), - Menggigil (11,4%), - Mual atau muntah (5,0%), - Hidung tersumbat (4,8%), - Diare (3,7%), - Hemoptisis (0,9%), - Konjungtiva (0,8%).
"Pengidap Covid-19 umumnya mengalami gejala ringan rata-rata 5-6 hari setelah infeksi [rata-rata masa inkubasi 5-6 hari, kisaran 1-14 hari]," jelas WHO.