Esposin, SOLO-Pada kemasan obat yang kita beli di warung, toko obat, atau apotek, biasanya terdapat tanda lingkaran dengan warna tertentu hijau, merah, biru, dan lainnya. Apa sebenarnya arti lingkaran berwarna tersebut?
Lingkaran dengan warna tertentu itu menunjukkan golongan dari obat tersebut. Beda warna beda juga jenis obat dan cara penggunaannya.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Dengan mengetahui golongan obat ini, kamu bisa lebih hati-hati dalam menggunakannya.
Penggunaan obat bertujuan untuk meringankan gejala maupun mengatasi penyakit yang kamu derita. Namun, kamu perlu mengetahui lebih dulu golongan obat apa yang akan digunakan agar tetap aman dan keluhan kamu bisa segera teratasi.
Berikut ini adalah informasi mengenai golongan obat yang beredar di Indonesia, dikutip dari Alodokter.
- Obat bebas
Meski bisa dibeli secara bebas, kamu perlu mengonsumsi obat bebas sesuai aturan yang tertera pada kemasan. Jika dikonsumsi secara berlebih, ada risiko gangguan kesehatan yang mengintai. Misalnya, konsumsi paracetamol dalam jangka panjang atau dosisnya berlebih dapat menyebabkan kerusakan hati.
- Obat bebas terbatas
Tanda dari obat bebas terbatas adalah adanya logo bulat atau lingkaran biru bergaris tepi hitam. Beberapa contoh golongan obat bebas terbatas meliputi chlorpheniramine, mebendazole, dekstrometorfan, cetirizine, dan terbinafine.
- Obat keras
Obat golongan ini memang sering dijual di apotek atau toko obat online, tetapi pembelian dan penggunaannya harus sesuai anjuran dokter untuk mencegah efek samping dan penyalahgunaan obat.
Contoh obat keras adalah asam mefenamat, alprazolam, ethambutol, ranitidine, simvastatin, dan semua antibiotik, termasuk amoxicillin.
- Obat golongan narkotika
Obat golongan narkotika tidak boleh dikonsumsi sembarangan karena bisa menyebabkan penyalahgunaan maupun ketergantungan obat. Oleh karena itu, obat ini hanya bisa diperoleh dengan resep dokter dan dikonsumsi di bawah pengawasannya.
Obat ini terbuat dari tanaman, bahan sintetis, atau semisintetis yang dapat menurunkan kesadaran atau menghilangkan rasa nyeri. Beberapa obat yang termasuk golongan narkotika meliputi codeine, morfin, tramadol, diazepam, dan phenobarbital.
- Obat fitofarmaka
Berikut ini adalah beberapa contoh obat fitofarmaka yang beredar di pasaran:
Obat fitofarmaka dengan kandungan meniran hijau untuk meningkatkan daya tahan tubuh
Obat fitofarmaka dengan kandungan kayu manis dan bunga bungur untuk menurunkan kadar gula darah
- Obat herbal terstandar
Beberapa contoh dari obat herbal terstandar meliputi:
Obat OHT dengan kandungan valerianae radix dan ekstrak biji pala untuk mengatasi gangguan tidur Obat OHT yang mengandung jambu biji, kunyit, buah mojokeling, dan kulit buah delima untuk meredakan diare
Obat OHT dengan kandungan adas, kayu ules, daun cengkeh, daun mint, dan madu untuk meringankan gejala masuk angin
- Jamu
Pilihan obat golongan jamu yang dijual di pasaran sangat banyak. Berikut ini adalah beberapa kandungan yang biasa ditemukan dalam obat jamu beserta khasiatnya:
Jamu yang mengandung daun wungu, kunyit, daun miana, kunci pepet, dan temu giring untuk meringankan gejala wasir atau ambeien
Jamu dengan kandungan temulawak untuk meningkatan nafsu makan dan menjaga fungsi hati. Jamu yang mengandung esktrak buah pinang untuk mengatasi diare
Itulah golongan obat yang perlu kamu ketahui. Penting untuk selalu memperhatikan cara penggunaan, dosis, tanggal kedaluwarsa, dan jenis golongan obat yang akan dikonsumsi agar obat tersebut aman digunakan.
Jangan mengonsumsi obat golongan apa pun sembarangan atau secara berlebihan karena ini bisa membahayakan kesehatan. Jika konsumsi obat bebas tidak juga meringankan gejala atau keluhan yang kamu rasakan setelah beberapa kali konsumsi, sebaiknya periksakan diri ke dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan penyebab dari keluhan yang muncul dan meresepkan obat sesuai dengan kondisi kesehatan kamu.