by Danang Nur Ihsan - Espos.id Lifestyle - Selasa, 28 April 2020 - 21:32 WIB
Esposin, SOLO -- Urban farming atau pertanian dengan lahan sempit di perkotaan menjadi jawaban atas kebutuhan pangan di perkotaan meski lahannya sempit. Namun, yang kerap menjadi pertanyaan adalah bagaimana memulai urban farming.
Tren urban farming sejatinya sudah dimulai sejak Perang Dunia ke II di Amerika. Para masyarakat menyuburkan kultur urban farming dengan menciptakan lahan tumbuh di halaman belakang rumahnya yang disebut Victory Garden atau Kebun Kemenangan.
Hasil panen kebun kemenangan pada masa itu telah berhasil memasok 40% kebutuhan sayuran dan buah ke negara-negara kelaparan.
Game PS1 Crash Bandicoot Kini Tersedia di Android
Game PS1 Crash Bandicoot Kini Tersedia di Android
Namun setelah perang dunia berakhir kebun-kebun tak terurus dan berhenti menyuplai kebutuhan pangan masyarakat.
Kini urban farming kembali bersinar di berbagai negara. Mereka gencar membuat program urban farming untuk menyokong kebutuhan pangan lingkungan miskin di daerah sekitar.
Sebenarnya urban farming bisa jadi salah satu solusi atas permasalahan tersebut, apabila diterapkan secara maksimal. Lantas bagaimana memulai urban farming.
Es Krim Toko Oen Semarang Janjikan Kesegaran Legendaris
Tak perlu jauh-jauh, lahan pekarang sempit di rumahmu dapat dimanfaatkan untuk memulainya. Ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memulai urban farming sebagaimana dikutip dari tanihub.com.
Kamu juga bisa membuat air subur dari air fermentasi kelapa.
Jadi urban farming tidak terlalu sulit dilakukan. Selain bermanfaat bagi ketahanan pangan, urban farming juga membantu mengurangi sampah rumah tangga.
Tren Dekorasi Ini Bikin Interior Properti Tampak Beda
Studi di Belanda mengatakan bahwa berkebun dapat menangkal stres, bahkan lebih baik daripada kegiatan relaksasi lainnya.