Esposin, SOLO – Gaya hidup ramah lingkungan tidak hanya bertujuan menyelamatkan lingkungan, namun juga mendukung kebersihan sekitar, salah satunya dengan mengurangi sampah.
Perilaku ini sering dikaitkan dengan cara untuk mengurangi jejak karbon atau carbon footprint yang dihasilkan dengan mengubah moda transportasi, konsumsi energi, dan konsumsi makanan.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Banyak orang kini mulai berinisiatif untuk melakukan hal-hal kecil agar Bumi kembali hijau. Caranya, mereka menggunakan benda-benda yang bisa dipakai berulang kali atau reusable, tanpa menimbulkan sampah. Tertarik untuk memulai gaya hidup ini, ada beberapa produk yang bisa dimiliki. Merangkum dari berbagai sumber, berikut produk sustainable living yang bisa kalian miliki untuk berkontribusi dalam menyelamatkan Bumi.
Kasus Covid-19 Melonjak, Warga Solo Masih Berani Liburan Akhir Tahun?
Peralatan makan reusable
Banyak hal di kehidupan sehari-hari dipenuhi dengan barang sekali pakai. Sehingga, sebelum membeli barang, pertimbangkan kira-kira berapa lama barang itu akan bertahan dan apa barang tersebut dapat digunakan berkali-kali.Oleh karena itu, mulailah sustainable living dengan menggunakan barang-barang reusable. Seperti, sedotan dan peralatan makan dari bambu atau kayu, dan reusable cup. Ada baiknya juga untuk memilih bahan bambu atau kayu karena peralatan dari stainless steel meninggalkan jejak karbon yang cukup besar.
Tas belanja kain
Orang Indonesia, memang sulit lepas dari plastik apalagi saat berbelanja. Tanpa sadar kalian juga menghasilkan sampah dari plastik. Untuk memulai sustainable living, kalian bisa menggunakan tas belanja kain atau tote bag yang ramah lingkungan untuk berbelanja. Dengan begini, kalian juga bisa mengurangi penggunaan plastik dan gaya hidup kamu jadi semakin zero waste.Tas belanja kain memang cenderung lebih mahal dibanding tas kantung plastik sekali pakai. Namun, tas belanja kain lebih awet dan dapat digunakan dalam waktu yang lama. Selain itu, tas belanja kain relatif ringan dan kuat meski menahan barang belanjaan dalam jumlah besar.
Sikat gigi bambu atau kayu
setiap tahunnya, ada lebih dari 4,7 miliar sikat gigi plastik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan laut di seluruh dunia. Tentu saja ini waktunya mengambil langkah untuk melakukan perubahan. Sekarang, gantilah sikat gigi plastik dengan sikat gigi yang terbuat dari bambu. ketika sikat gigi bambu yang sudah digunkan sudah tidak layak pakai, sikat gigi ini bisa dikompos dan dijadikan bahan pupuk.Sikat gigi bambu juga memiliki sifat antimikroba yang secara alami mampu meminimalisir pertumbuhan bakteri dengan efektif. Selain itu, desain sikat gigi bambu yang warnanya menyerupai kayu juga terlihat lebih estetis.
Ini Alasannya Tidak Boleh Makan Saat Emosi Dan Stres