by Ahmad Hartanto Jibi Solopos - Espos.id Lifestyle - Senin, 6 Januari 2014 - 21:30 WIB
Orang tidak menyadari bahwa penanganan itu saja sejatinya tidaklah cukup. Bahkan jika salah penanganan bisa mengakibatkan kematian. Sebab, masuk angin duduk merupakan salah satu gejala serangan jantung mendadak.
Menurut dokter spesialis jantung Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo, Trisulo Wasyanto, gejala khas serangan jantung di antaranya nyeri dada seperti dicengkeram, tertindih, dan menjalar ke leher, rahang, lengan sisi kiri selama 20 menit. Lalu umumnya disusul keluar keringat dingin hingga tak sadarkan diri. Hampir mirip dengan gejala masuk angin duduk sehingga sering disalahpahami.
Karena itu penting untuk mengenali gejala maupun faktor-faktor penyebabnya sehingga tidak salah dikenali sebagai masuk angin duduk. Faktor risiko serangan jantung dibedakan menjadi faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diantisipasi. Faktor yang tidak dapat diubah adalah jenis kelamin laki-laki dan memiliki riwayat keluarga yang terkena penyakit jantung koroner.
“Risiko penyakit jantung koroner pada laki-laki terjadi 10 tahun lebih muda dibandingkan wanita. Kenapa? Karena seorang wanita yang masih produktif punya hormon estrogen. Hormon ini melindungi dia dari jantung koroner. Laki-laki tidak punya hormon itu. Tapi jika seorang wanita diangkat indung telur, risikonya sama,” ujar dia saat diwawancarai Esposin seusai Seminar Mengenal Gejala Awal Penyakit Jantung dan Penanganannya di RS PKU Muhammadiyah Solo, Sabtu (28/12/2013).
Tempat Terjadi Nyeri pada Gangguan Jantung
Di belakang tulang dada |
Di belakang tulang dada menjalar ke leher |
Dari dada menjalar ke bahu dan lengan |
Dari dada menjalar ke rahang |
Di dada bawah, di ulu ati (sering ditafsirkan penyakit mag) |
Di daerah punggung di antara kedua belikat |
Kemajuan teknologi kesehatan saat ini dapat membantu mencegah sejak dini. Alat yang disediakan mampu melihat kematian otot jantung ringan atau berat. “Tahunya ringan atau berat diperiksa dengan MSCT [multislice computed tomography] scan, di Pusat Pelayanan Jantung Terpadu di RSUD dr. Moewardi.”