Esposin, JAKARTA — Penyair Sapardi Djoko Damono yang lahir pada 20 Maret 1940 ini, meluncurkan buku terbarunya berjudul Trilogi Soekram.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Sapardi Djoko Damono yang juga disebut dengan singkatan SDD ini, terkenal dengan puisi-puisi berkata-kata sederhana, namun menyentuh. Puisi Sapardi yang terkenal, antara lain, Hujan Bulan Juni dan Aku Ingin.
Sapardi, penyair berusia 75 tahun tersebut meluncurkan buku Trilogi Soekram pada Minggu (22/3/2015). Buku ini adalah gabungan dari tiga bukunya yang telah terbit lebih dulu pada 2012. Tiga buku tersebut adalah Pengarang Telah Mati, Pengarang Belum Mati, dan Pengarang Tak Pernah Mati.
Sapardi menjelaskan secara singkat bahwa Trilogi Soekram bercerita tentang tokoh Soekram yang protes kepada sang pengarang yang telah menciptakan. Pasalnya, Soekram merasa khawatir tentang nasibnya apabila sang pengarang meninggal dunia. Kisah Soekram dari bagian pertama mengambil latar belakang kerusuhan 1998.
"Tokoh ini 'melompat' dari novel lalu bertemu saya. Kemudian saya diminta menulis lagi tentang Soekram," jelas Sapardi di Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Minggu (22/3/2015).
Sementara itu, di bagian kedua mengisahkan pengarang Soekram, yang disangka telah mati, ternyata masih hidup. Lalu, di buku ketiga, tokoh Soekram memilih untuk mengarang sendiri ceritanya.
"Di sini ditulis tentang pertemuan Soekram dengan semua tokoh yang telah dibuat sebelumnya oleh penulis lain," tutur Sapardi.
Berdasarkan data dari situs penjualan buku online Gramedia Pustaka Utama, buku Trilogi Soekram ini dijual dengan harga Rp62.000 dan bertebal 274 halaman.