Esposin, SOLO — Isra Mikraj yang diperingati setiap tanggal 27 Rajab ini mempunyai banyak hikmah dan keistimewaan bagi umat Islam.
Peristiwa yang dialami Nabi Muhammad SAW ini terjadi pada tahun kesepuluhkenabian. Dalam peristiwa tersebut, Nabi Muhammad SAW memperoleh berbagai macam pengalaman dan pengetahuan untuk mengemban tugas sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.
Disebutkan pada laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), perintah salat lima waktu dari Allah SWT untuk umat Islam juga terjadi pada peristiwa Isra Mikraj.
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Al Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda [kebesaran] Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” begitu bunyi ayat pertama pada Al-Qur’an Surat Al-Isra.
Berikut ini delapan hikmah di balik peristiwa Isra Mikraj yang Esposin kutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU online).
Hikmah dan Keistimewaan Isra Mikraj
1. Tingginya Derajat Kehambaan
Dalam Surat Al-Isra ayat satu yang mengisahkan peristiwa Isra Mikraj, kata yang digunakan untuk menyebut Nabi Muhammad SAW adalah ‘abdun’ yang berarti hamba. Ini menunjukkan hamba yang benar-benar bertakwa kepada Allah mendapat derajat begitu luhur di sisi-Nya.2. Pembekalan Dakwah yang Tangguh
Sebelum peristiwa Isra Mikraj, orang-orang yang Nabi cintai dan mendukung misi dakwahnya sepenuh hati silih berganti meninggal dunia, di sisi lain penindasan kaum Quraisy semakin hebat. Ujian bertubi-tubi yang Allah lakukan ini agar Nabi benar-benar tangguh dalam berdakwah.3. Menyampaikan Kebenaran Meski Pahit
Begitu pagi setelah malam Isra Mikraj, Nabi mengabarkan apa yang baru dialaminya ke penduduk Makkah. Praktis, banyak orang yang tidak percaya dengan kabar tidak masuk akal ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebenaran harus tetap disampaikan, meskipun banyak mendapat penolakan.4. Syariat Nabi Muhammad SAW
Dalam hikmah Isra Mikraj keempat ini disebutkan syariat Nabi Muhammad SAW menghapus syariat-syariat nabi terdahulu.Saat peristiwa Isra Mikraj, Rasulullah SAW menjadi imam salat bagi nabi-nabi terdahulu. Ini bukti bahwa mereka tunduk dan mengikuti risalah Nabi Muhammad SAW sekaligus menjadi isyarat bahwa syariatnya telah menghapus syariat nabi-nabi sebelumnya.