by Brand Content - Espos.id Lifestyle - Senin, 31 Juli 2023 - 07:41 WIB
Esposin, SOLO — Hepatitis B merupakan penyakit peradangan pada organ hati yang dapat ditularkan lewat kontak dengan cairan tubuh penderitanya.
Salah satu dokter di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo, dr. Hendrato Budiono, MSc, SpPD, FINASIM, mengatakan kondisi ini membutuhkan pengobatan atau penanganan lebih lanjut untuk mencegah terjadinya komplikasi serius.
"Hepatitis B adalah penyakit yang menimbulkan peradangan pada organ hati dan biasanya disebabkan oleh virus hepatitis B. Menurut World Health Organization (WHO), terdapat lebih dari 2 miliar orang di dunia yang telah terinfeksi hepatitis B," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Dalam banyak kasus, lanjutnya, infeksi hepatitis B juga dapat menetap dalam tubuh hingga menjadi kronis dan menjadi penyebab utama kerusakan hati. Sebab itu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada akan bahaya hepatitis B.
Dalam banyak kasus, lanjutnya, infeksi hepatitis B juga dapat menetap dalam tubuh hingga menjadi kronis dan menjadi penyebab utama kerusakan hati. Sebab itu, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada akan bahaya hepatitis B.
Adapun cara lain penularan hepatitis B adalah:
• Dari ibu ke janin melalui kehamilan. • Hubungan seksual tanpa pengaman (kondom) dengan orang yang terinfeksi hepatitis B. • Melalui jarum suntik, alat cukur, gunting kuku, alat tattoo, alat tindik, dan alat pribadi lainnya yang terinfeksi darah penderita hepatitis B.
• Lemas • Mual, muntah, dan tidak nafsu makan • Nyeri otot dan persendian • Demam yang tidak terlalu tinggi • Rasa tidak nyaman di area sekitar hati • Penyakit kuning pada mata atau jaundice yang hilang timbul secara bergantian • Perut membuncit berisi cairan dan bengkak di kaki • Jika kondisi memburuk, kadang disertai sesak dan penurunan kesadaran
Dijelaskan dr. Hendrato Budiono, Hepatitis B dapat berkembang menjadi kronis dan membahayakan nyawa saat terjadi komplikasi serius, seperti sirosis atau gagal hati dan kanker hati. Sirosis merupakan kondisi ketika sebagian besar hati telah rusak dan tidak dapat berfungsi seperti normal. Kondisi tersebut perlu cepat ditangani secara tepat dan benar. Jika tidak, komplikasi akan semakin parah yang berujung pada kanker atau gagal hati.
Untuk mendeteksi hepatitis B agar tidak berujung komplikasi yang semakin parah, penting untuk melakukan skrining hati sejak dini dengan melakukan tes HBsAg atau Hepatitis B surface Antigen. Biasanya yang membutuhkan pengobatan cepat adalah penderita hepatitis B kronis yang memiliki HbsAg menetap dalam tubuh atau darah lebih dari enam bulan lamanya.
Apabila dalam pemeriksaan ditemukan kerusakan hati cukup parah, dokter mungkin akan menganjurkan transplantasi hati.
"Namun, langkah utama dalam pencegahan hepatitis B adalah melakukan vaksinasi. Maka itu, vaksin hepatitis B menjadi vaksin wajib yang diberikan kepada anak-anak dan diulang secara rutin saat dewasa. Silahkan berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu," jelasnya.