by Chelin Indra Sushmita - Espos.id Lifestyle - Senin, 14 Oktober 2019 - 13:24 WIB
Model busana yang seringkali dipakai adalah baju panjang dan lebar. Kadang, mereka melengkapi penampilan dengan jilbab dan cadar untuk menyempurnakan penyamaran. Sehingga tidak ada yang tahu kalau sebenarnya orang di balik busana muslimah itu adalah seorang pria.
Menariknya, para crosshijaber ini mengaku tidak mengalami penyimpangan orientasi seksual. Ironisnya lagi, mereka punya komunitas, seperti yang dipublikasikan di akun Instagram @crosshijaber. Beberapa crosshijaber bahkan nekat masuk ke masjid dan bergabung dengan jemaah wanita.
Dikabarkan Detik, Senin (14/10/2019), crosshijaber ramai diperbincangkan setelah pengguna akun Twitter @infinityslut mengunggah thread tentang keberadaan komunitas tersebut. Kini, beberapa akun media sosial crosshijaber telah dikunci.
Istilah crosshijaber diambil dari crossdressing. Yakni pria mengenakan gaun wanita dan tampil dengan makeup. Dalam perkembangannya, crosshijaber mengenakan gamis, jilbab panjang, lengkap dengan cadar. Mereka tak ragu masuk ke area yang semestinya hanya dimasuki wanita seperti toilet.
Fenomena crosshijaber ini membuat para wanita risih. Hal ini membuat sebagian orang takut ketika bertemu dengan orang bercadar yang bisa saja seorang crosshijaber. Kejadian semacam ini pernah terjadi di Masjid Agung Baiturrahman Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pada pertengahan September 2019 lalu jemaah Masjid Agung Baiturrahman Sukoharjo dibuat heboh dengan sosok pria bercadar yang berkumpul dengan jemaah wanita. Pria itu sering menggoda jemaah putri yang beribadah di masjid tersebut.
Pria itu mengajak jemaah wanita berfoto bersama, bersalaman, hingga berpelukan. Tingkah laku si orang tersebut menimbulkan kecurigaan takmir Masjid Agung Baiturrahman Sukoharjo. Akhrinya, pihak takmir masjid menginterogasi hingga diketahui ternyata orang tersebut adalah seorang pria.