by Newswire - Espos.id Lifestyle - Kamis, 12 November 2020 - 13:32 WIB
Esposin, MAKASSAR -- Seekor buaya di Sungai Tallo, Makasar, muncul dan membuat warga heboh. Pasalnya, oleh warga, buaya tersebut dianggap buaya jadi-jadian.
Yang bikin geger, ada sepasang wanita dan pria yang mengaku keluarga dari buaya tersebut. Nah lho..
Jadi ceritanya, buaya berukuran tak terlalu besar itu muncul di pinggiran Sungai Tallo, tepatnya di Jl. Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Makassar, Rabu (11/11/2020) siang. Menurut salah seorang saksi mata, Tenri, 20, buaya itu dikerubuti warga.
"[Buaya muncul] sekitar pukul 13.00 Wita siang," kata Tenri, Rabu.
Warga Pekalongan 8 Tahun Pelihara Buaya Muara di Rumah, Kok Bisa?
Dalam video yang diabadikan Tenri, tampak seorang wanita dan pria yang mengelus-elus buaya tersebut. Sementara sejumlah warga lainnya yang penasaran mencoba menonton dari jarak dekat dan jarak jauh.Menurut Tenri, warga sekitar beranggapan bahwa buaya tersebut merupakan buaya jadi-jadian. Cerita itu pun dengan cepat mengundang perhatian orang-orang yang melihatnya. "Jadi dengar-dengar dari orang-orang tadi katanya buaya jadi-jadian. Karena kalau secara logika mana ada buaya yang diam didekati sama manusia," tutur Tenri.
Sementara perempuan dan laki-laki yang mengelus buaya tersebut diklaim sebagai keluarga buaya. "Ada ibu-ibu dan laki-laki. Terus ibu-ibunya elus-elus itu buaya sambil nangis, yang laki-laki juga jongkok di dekat buaya kayak orang kesurupan," katanya.
Bikin Ngeri! Ada Pesan Berantai Soal 43 Buaya Lepas ke Sungai
Singkat cerita, warga mendiamkan buaya itu di pinggiran sungai dan baru ditemui lagi pada keesokan harinya, Rabu. Saat ditemui untuk kedua kalinya itulah kemudian sejumlah pengendara yang melintas berhenti di tepi jalan untuk mendokumentasikan momen itu hingga viral di media sosial.
Buaya 3 Meter Ditumpangkan Motor, Pria Meksiko Viral di Indonesia
"Lalu buaya tersebut dibawa kembali ke salah satu rumah warga di Jl. Pacinang 5, Muliadi, untuk dipertemukan dengan orang yang mengaku keluarga dari buaya tersebut," tutur Kazim.Dia sempat meminta warga agar menyimpan buaya tersebut pada sangkar. Namun warga menolak karena buaya itu dianggap memiliki kembaran manusia. "Untuk menghargai dan menghormati kepercayaan mereka sehingga saya tidak melakukan upaya paksa," tutur Bripka Kazim.
Di rumah Muliadi, buaya itu disimpan di ruang tengah rumah dan dikerumuni warga. Buaya itu ditutupi kain putih.