style
Langganan

Hasil Penelitian: Stres Selama Kehamilan Dapat Mengubah Bentuk Plasenta - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id Lifestyle  -  Selasa, 16 Mei 2023 - 16:35 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi wanita hamil. (Freepik.com)

Esposin, SOLO-Peneliti dari Developing Brain Institute Children's National Hospital mengatakan bahwa stres selama pandemi Covid-19 mengubah struktur, tekstur, dan kualitas dari plasenta atau organ yang berfungsi memberikan oksigen dan nutrisi kepada janin selama masa kehamilan. Simak ulasannya di tips kehamilan kali ini.

"Selama pandemi, ibu hamil mengalami beberapa hal yang menyebabkan stres seperti pembatasan sosial, perasaan takut akan kematian, kondisi keuangan yang tidak stabil, dan lain-lain," kata direktur Developing Brain Institute, Catherine Limperopoulos, dilansir dari artikel pada Medical Daily yang dirilis 11 Mei 2023 seperti dikutip dari Antara pada Selasa (16/5/2023).

Advertisement

Dia menambahkan perubahan plasenta terjadi pada beberapa ibu hamil dan perlu adanya penelitian untuk mengetahui dampak dari perubahan tersebut terhadap anak-anak yang lahir selama pandemi Covid-19.

Dalam penelitiannya tim riset membandingkan hasil pemeriksaan radiologi dari 165 wanita yang hamil sebelum Maret 2020 dengan 63 wanita yang hamil selama pandemi.

Partisipan yang hamil selama pandemi tidak terkena Covid-19 dan memiliki skor tinggi dalam kuisioner yang mengukur tingkat stres dan depresi. Sebelumnya para peneliti menemukan bahwa plasenta dapat beradaptasi dengan perubahan negatif pada kondisi mental ibu hamil. Namun gangguan pada fungsi plasenta juga menunjukkan dampak negatif terhadap perkembangan otak janin dan neurobehavior serta temperamen anak.

Advertisement

Hasil dari penelitian baru menunjukkan bahwa gangguan pada perkembangan plasenta dalam rahim dapat memengaruhi kemampuan plasenta dalam mendukung kesehatan janin.

Para peneliti memperhatikan keterkaitan antara perubahan pada struktur plasenta dan peningkatan stres selama kehamilan. Mereka berharap faktor stres ini dapat dicegah jika diketahui lebih awal dan dapat memperbaiki kesehatan plasenta serta kehamilan.

"Jika diketahui lebih awal, stres kehamilan adalah faktor risiko yang dapat diubah yang bisa ditangani dengan psikoterapi, dukungan sosial, dan intervensi berbasis bukti lainnya yang dipersonalisasi," kata Catherine.

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif