Esposin, SOLO — Kemoterapi menjadi salah satu cara yang biasa ditempuh untuk menyembuhkan kanker. Akan tetapi, hasil penelitian terbaru dari Inggris menyatakan kemoterapi hanya memberikan harapan palsu, dan tidak dapat menyembuhkan kanker.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Dilansir laman Daily Mail, Senin (24/10/2016), kemoterapi adalah pencegahan dan penyembuhan terhadap suatu penyakit dengan memasukkan bahan kimia ke dalam tubuh. Saat ini sebagian besar penderita kanker memilih pengobatan dengan jalan kemoterapi untuk menghambat perkembangan sel kanker dalam tubuh mereka.
Kemoterapi diklaim dapat mengurangi rasa sakit dan memperpanjang hidup mereka. Para peneliti dari Academy of Medical Royal Colleges di Inggris menyebut kemoterapi hanya memberi manfaat kecil.
Para peneliti dari Cancer Research UK bahkan menyatakan kemoterapi dinilai lebih berbahaya. Profesor Dame Sue Bailey, pimpinan riset tersebut mengatakan kemoterapi sifatnya beracun, sehingga risikonya lebih besar daripada manfaatnya. Oleh sebab itu, sebelum menawarkan kemoterapi kepada pasien kanker akut, dokter seharusnya berpikir terlebih dahulu. (Chelin Indra Sushmita/JIBI/Esposin)