Hasil penelitian terbaru dari Universitas Aston di Birmingham, Inggris, membuktikan produk kecantikan dan aplikator kosmetik mengandung bakteri berbahaya. Aplikator kosmetik semestinya dicuci secara berkala.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Dikutip dari Bisnis.com, selain aplikator, kosmetik seperti eyeshadow, blush on, serta lipstik juga rentan terkontaminasi bakteri. Pemakaian eye shadow dengan cara menggosok menggunakan jari yang tidak bersih menjadi salah satu penyebab pencemaran bakteri.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di Joournal of Applied Microbiology menganalisis 467 produk kosmetik. Hasilnya, sekitar 70-90 persen sampel terkontaminasi bakteri. Adapun produk tersebut antara lain, lipstik, eyeliner, maskara, lipgloss, serta beauty blender alias spons makeup.
Berbagai produk tersebut tercemar bakteri S. Aureus, E. Coli, dan Citrobacter Freundii. Bakteri tersebut memicu iritasi, infeksi kulit, hingga infeksi saluran kemih.
Beauty blender juga memiliki tingkat kontaminasi jamur tinggi, yakni sekitar 56,96 persen. Peneliti berasumsi pertumbuhan jamur itu lantaran beauty blender dipakai dalam kondisi basah. Padahal, permukaan yang lembap menjadi lahan subur bagi pertumbuhan jamur.