by Redaksi - Espos.id Lifestyle - Minggu, 26 Juni 2011 - 23:46 WIB
Tak hanya menikmati kesegaran kuahnya, bahan pelengkap yang berada mangkok saji berupa cendol, degan ataupun bulatan gempol pleret bakal terasa nikmat. Bagi warga Solo, sajian gempol pleret memang populer dan banyak dijumpai di warung pinggiran jalan.
Salah satu pedagang yang biasa menggelar dagangannya di dekat Hotel Narita, Colomadu, Karanganyar, di jalur penghubung Kota Solo dengan Bandara Adi Soemarmo, Sri Budiani, ini misalnya. Dengan berbekal peralatan sederhana seperti ayakan gempol, pisau iris khusus, tepung beras pun diolah menjadi makanan yang terasa gurih dan segar. Perpaduan rasa gurih dari santan dan juruh gula merah begitu pas. Bagi Anda yang penasaran mencicipi sajian ini, Anda cukup merogoh kocek Rp 2.500-Rp 4.000 saja. “Bahan dasar gempol dan pleret itu sama, bedanya hanya cara mengerjakannya saja. Yang satu dibikin bulatan, yang satu dipipihkan sampai membentuk lipatan,” jelasnya.
Masih ingin mencicipi sajian minuman lainnya? Percampuran rasa sedikit pedas, masam dan manis seperti rujak degan, tak boleh ketinggalan. Memang minuman ini bukan berisi sari buah-buahan layaknya rujak. Sajian ini berasal dari kuah rujak yang kemudian dicampur dengan degan. Ya, kala siang hari begitu terik sajian ini cukup menggoda untuk diseruput.
Menurut pedagang rujak degan Pasar Gedhe Solo, Mariani, 48, variasi minuman ini muncul lantaran kuah rujak yang menimpah, dari cita rasa segar inilah banyak pengunjung yang justru menikmatinya. “Ada rasa asam yang segar, sedikit pedas lombok rawit dan gurih daging degan,” ungkapnya.
Dina Ananti Sawitri Setyani