style
Langganan

Gejala Mythomania, Penyakit Halu & Suka Bohong - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tim Solopos  - Espos.id Lifestyle  -  Selasa, 26 April 2022 - 15:47 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pembohong. (Freepik)

Esposin, SOLO — Mitomania atau mythomania merupakan gangguan kejiwaan yang membuat penderitanya memiliki kebiasaan berbohong yang tidak bisa dikenadalikan. Penyakit ini diduga diidap oleh dai kondang, Ustaz Yusuf Mansur, lantaran sering membohongi publik.

Dikutip dari Jeda.id, Selasa (26/4/2022), mythomania adalah gangguan psikologis yang menempatkan fantasi sebagai fakta. Kebohongan-kebohongan itu diciptakan berdasarkan fantasi seseorang untuk meyakinkan orang lain.

Advertisement

Situs halodoc.com menulis, mythomania adalah keadaan seseorang yang sering bohong dalam jangka waktu yang lama dan terus dilakukan meskipun tidak ada maksud untuk mendapatkan keuntungan pada setiap kebohongan yang disampaikan.

Pada tahap mythomania, tidak jarang orang tersebut akan mempercayai kebohongannya sendiri dan tidak dapat membedakan mana kebohongan mana kenyataan.

Penyebab mythomania cukup beragam. Salah satu alasannya adalah faktor psikologis pengidap. Biasanya, orang yang memiliki mythomania pernah memiliki pengalaman kegagalan atau pengalaman yang kurang baik dari kenyataan yang pernah ada misalnya kegagalan dalam keluarga, kegagalan dalam studi, atau pekerjaan.

Advertisement

Baca juga: Ustaz Yusuf Mansur Diduga Idap Mythomania, Penyakit Suka Halu & Bohong?

Dengan membuat kebohongan, pengidap mythomania merasa dapat melarikan diri dari kenyataan. Biasanya, pengidap mythomania akan berfantasi saat ia melakukan kebohongan.

Dikutip dari hellosehat.com, kebohongan penderita mitomania disebut dengan pathological lying. Orang dalam kondisi ini sering berbohong, bahkan untuk hal yang sebenarnya tidak menuntut mereka berdusta.

Advertisement

Penderitanya sering kali tidak memiliki alasan untuk berbohong. Ironisnya, bagi pengidap gangguan kejiwaan ini, kebohongan sudah menjadi bagian dalam hidup.

Mythomania syndrome kali pertama ditemukan oleh psikiater asal Jerman bernama Anton Delbrueck. Pada tahun 1891, Delbrueck memberikan nama pseudologia fantastica untuk menggambarkan sekelompok pasien yang kerap membual disertai unsur khayalan atau fantasi dalam cerita mereka.

Baca juga: Work From Home Bikin Kultur Kerja Lebih Fleksibel, Makin Produktif?

Ciri-Ciri

Orang yang mengidap mitomania memiliki ciri-ciri khusus, antara lain: Kebohongan biasa dengan orang yang mengidap mythomania sangat berbeda. Orang yang berbohong pada umumnya sengaja menutupi sesuatu untuk memperoleh keuntungan. Tetapi dalam kasus mitomania, kebohongan dilakukan tanpa alasan apapun.

Baca juga: Es Dawet Jembut Kecabut Khas Purworejo, Namanya Geli Tapi Rasanya Enak

Pengobatan

Bila ingin mengatasi masalah mythomania, para pengidap bisa melakukan pengobatan kepada ahlinya. Pengobatan dengan pendekatan psikoterapi dan penggunaan obat-obatan tertentu yang diresepkan oleh dokter dinilai cukup efektif untuk orang dengan kondisi ini.

Konseling bisa sangat membantu mereka. Orang-orang sekitarnya, juga harus memberikan dukungan untuk terus melakukan konseling dan mengikuti anjuran dokter. Bila Anda memiliki kondisi ini, ingatlah bahwa untuk berubah dan memperbaiki diri, Anda tidak boleh berbohong pada dokter dan terapis yang akan membantu Anda.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif