by Astrid Prihatini Wd Newswire - Espos.id Lifestyle - Minggu, 23 Januari 2022 - 21:18 WIB
Esposin, SOLO-Kasus kekerasan terhadap anak bisa berupa kekerasan fisik, kekerasan seksual, psikologis, verbal, eksploitasi, penjualan anak, hingga penelantaran atau pengabaian terhadap kesejahteraan mereka. Hal ini rentan terjadi di rumah, sekolah, maupun dalam komunitas masyarakat.
Berdasarkan pengumpulan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kekerasan pada anak di 2019 terjadi sebanyak 11.057 kasus, 11.279 kasus pada 2020, dan 12.566 kasus hingga data November 2021. Pada anak-anak, kasus yang paling banyak dialami adalah kekerasan seksual sebesar 45 persen, kekerasan psikis 19 persen, dan kekerasan fisik sekitar 18 persen. Sedangkan kekerasan jenis lainnya pada anak berupa penelantaran, trafficking, eksploitasi ekonomi, dan lain-lain.
Anak korban kekerasan tidak hanya memiliki bekas luka pada tubuhnya, namun juga luka emosional, perilaku menyimpang, dan penurunan fungsi otak. Berikut beberapa efek kekerasan pada anak seperti dikutip dari alodokter pada Minggu (23/1/2022):
Baca Juga: Bocah di Tanon Sragen Jadi Korban Pemerkosaan, Begini Ceritanya
Baca Juga: Hamil, Begini Kondisi Bocah Korban Pemerkosaan di Tanon Sragen
Baca Juga: Kasus Pemerkosaan Bocah di Tanon Sragen Tak Sampai ke Polisi
Trauma akibat kekerasan pada anak bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami asma, depresi, penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, obesitas, hingga kecenderungan untuk mengonsumsi alkohol berlebih dan menggunakan narkoba. Sebuah penelitian mencatat prevalensi upaya bunuh diri yang cukup tinggi pada orang dewasa yang pernah menjadi korban kekerasan anak.
Selain itu, ada pula risiko lain dari korban kekerasan pada anak ketika mereka beranjak dewasa, seperti depresi, gangguan makan, serangan panik, keinginan bunuh diri, gangguan stres pasca trauma (PTSD), dan kualitas hidup yang lebih rendah. Pria yang pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga di masa kecilnya juga lebih berisiko mengalami depresi setelah menjadi ayah nantinya.