Promosi Gaet Vidi Aldiano, BRI Edukasi Masyarakat Hindari Modus Penipuan Lewat Lagu
Selain berproduksi di rumah, warga juga melakukan penjualan dengan membuka kios di sejumlah pasar di wilayah Boyolali utara. Menurut Romadhin, tiap hari pasar atau pasaran, warga memilih membuka usaha pandai besi dan penjualan di pasar-pasar yang baru pasaran. Selain di Pasar Kemusu, juga di beberapa pasar lainnya dan Pasar Ngegot sendiri.
Selain dibuat secara manual, jelas Romadhin, yang membedakan peralatan tersebut buatan dari Ngegot atau lainnya terlihat dari tanda empu atau pembuat, baik huruf maupun tanda-tanda khas lainnya di produk mereka. Salah seorang perajin pande besi di Ngegot, Pujiman menjelaskan usaha pembuatan pande besi itu sudah dilakoninya bertahun-tahun. Pasalnya, usaha itu sudah turun-temurun dari keluarganya.
Romadhin menambahkan awalnya para pandai besi itu menggunakan peralatan sederhana untuk membuat peralatan pertanian, seperti sabit dan cangkul. Namun sekitar tahun 2000-an, warga memperoleh bantuan dari Pemkab Boyolali berupa blower dan gerinda untuk membuat peralatan. Blower itu, jelasnya, digunakan untuk memudahkan memanasi besi yang akan dibentuk menjadi alat.
“Selama ini para pande besi hanya menggunakan dua tabung seperti pompa untuk memanasi besi. Tetapi sekarang sebagian besar sudah menggunakan blower listrik sehingga lebih cepat pemanasannya,” papar dia. Dengan peralatan tersebut, jelas Romadhin, pande besi bisa menghasilkan sekitar dua kodi atau sekitar 40 buah sabit dalam berbagai ukuran dalam sehari.
Ahmad Mufid Aryono