style
Langganan

Ditemukan, pemicu galau saat berhenti merokok - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id Lifestyle  -  Kamis, 4 Agustus 2011 - 09:09 WIB

ESPOS.ID - (thinkstock)

Jakarta (Esposin)--Perasaan gelisah yang menandakan gejala depresi sering dialami para perokok saat berusaha menghentikan kebiasaan merokoknya. Tak lama lagi gangguan suasana hati tersebut bisa diatasi, sebab ilmuwan telah berhasil menemukan penyebabnya.

Advertisement

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 48 perokok berat, ilmuwan dari Centre for Addiction and Mental Health (CAMH) menemukan bahwa rasa sedih atau gelisah dipicu oleh senyawa monoamine oxidase A (MAO-A). Senyawa ini merupakan sejenis protein diproduksi di otak.

Ketika seseorang berusaha berhenti merokok, kadarnya di otak mengalami peningkatan hingga 25 persen dalam 8 jam sejak hisapan rokok terakhir. Peningkatan kadar MAO-A ini menghambat fungsi serotonin, yakni hormon di otak yang fungsinya menghadirkan perasaan senang.

Akibatnya seperti yang terungkap dalam wawancara langsung dengan para partisipan, para perokok mengalami gangguan suasana hati dalam bentuk perasaan sedih dan gelisah. Namun efek ini hanya dirasakan selama beberapa hari pertama berhenti merokok, yang lama-kelamaan akan hilang dengan sendirinya.

Advertisement

Secara alami, kadar MAO-A dapat menyeimbangkan diri dengan produksi serotonin sehingga suasana hati bisa lebih stabil. Sedangkan pada perokok berat, mekanisme keseimbangan ini terganggu karena rokok mengandung senyawa yang disebut Harman.

Saat seseorang merokok hingga 25 batang/hari, Harman dalam asap rokok akan mengikat MAO-A sehingga aktivitasnya dihambat secara paksa. Pemaksaan ini membuat aktivitas MAO-A makin lama makin tergantung pada Harman dan akan menjadi masalah ketika berhenti merokok.

Dari hasi penelitian tadi, tampak bahwa efek peningkatan MAO-A yang memicu rasa gelisah tidak berlangsung terus-menerus. Dalam beberapa hari aktivitas MAO-A dan produksi serotonin akan saling menyeimbangkan diri sehingga suasana hati kembali stabil.

Advertisement

"Mengetahui bagaimana perasaan sedih tercipta pada hari-hari pertama berhenti merokok sangat penting karena sering menggagalkan upaya untuk berhenti merokok," ungkap Dr Jeffrey Meyer, peneliti dari CAMH seperti dikutip dari Medicalnewstoday, Kamis (4/8/2011).

(detik.com/tiw)

Advertisement
Tutut Indrawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif