Esposin, JEMBER -- Warga Mojosari, Puger, Jember, Jawa Timur (Jatim) mengaku takut jika diminta polisi untuk menebang pohon yang mengeluarkan suara perempuan menangis.
Maka dari itu, warga meminta pihak kepolisian saja untuk menebang pohon akasia milik Abdul Aziz itu.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
"Warga enggak keberatan [ditebang], tapi mereka ingin yang melakukan penebangan polisi sendiri. Kalau mereka yang melakukannya, tidak berani," beber Kepala Desa Mojosari, Suparti kepada Detik.com, Sabtu (18/1/2020).
Baca Juga: Bertemu Pembalap Asli Purworejo, Gubernur Ganjar: Dia Bukan Anggota Kerajaan
Suparti mengatakan warga takut lantaran mereka menilai ada kekuatan mistis di pohon tersebut.
"Iya mungkin ada pemahaman pohon itu memilki kekuatan magis atau apa, mereka takut kalau menebang. Tapi kalau petugas yang melakukan, mereka tidak keberatan," tambah Suparti.
Baca Juga: Komplotan Pembobol Mesin ATM Madiun Buang Barang Bukti di Karanganyar
Fenomena pohon menangis ternyata tidak terjadi kali ini saja. Berbeda dengan yang terjadi di Jember, pohon rambutan di Petukangan, Wiradesa, Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng) mengeluarkan air dalam jumlah banyak sehingga menimbulkan efek gerimis. Warga setempat menyebutkan dengan pohon menangis Namun, fenomena tersebut terjadi hanya pada malam hari saja.
Baca Juga: Misterius! Dari Pohon Ini Muncul Suara Perempuan Menangis
"Tanah di dalam tanah itu airnya melimpah. Pohon ini menyerap air berlebih sepeeti yang dikatakan pak Ustaz tadi. Kalau siang terjadi fotosintesis sehingga tidak gerimis. Dan kalau misalkan malam gini, saya pikir kelebihan air terlalu banyak diserap jadi keluar. Dan ternyata di Google saya baca disebut gutasi itu," beber perangkat Desa Wiradesa, Aris Susanti di video Antara, Kamis (19/12/2019).