by Nugroho Meidinata - Espos.id Lifestyle - Senin, 28 November 2022 - 10:34 WIB
Esposin, SOLO — Asal usul kebaya menjadi salah satu pertanyaan yang belakangan ini ramai menjadi perbincangan masyarakat. Hal ini dikarenakan ada beberapa negara yang mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO.
Adapun negara tersebut adalah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand. Sementara itu, Indonesia sendiri tidak ikut dalam rombongan empat negara tersebut untuk mendaftarkan kebaya ke UNESCO.
Bahkan, empat negara tersebut telah melakukan pertemuan khusus untuk mengajukan kebaya sebagai warisan budaya ke UNESCO.
Terkait ramainya beberapa negara mendaftarkan kebaya ke UNESCO, banyak masyarakat yang penasaran dengan asal usul pakaian perempuan tersebut.
Baca Juga: Hukum Mencabut Uban atau Rambut Putih dalam Islam
Menurut informasi yang di situs resmi Universitas Medan Area, pada zaman dahulu, kebaya hanya dikenakan golongan keluarga pemerintah di Pulau Jawa sebelum 1600. Saat zaman penjajahan Belanda, perempuan Eropa juga mengenakan kebaya sebagai pakaian resmi.
Tak hanya Indonesia, pakaian tradisional kebaya juga dikenal di Malaysia yang terbuat dari kain kasa yang dipadupadankan dengan kain sarung, batik, atau kain tradisional lainnya.
Baca Juga: Ini 6 Penyebab Munculnya Rambut Putih, Termasuk Banyak Pikiran
Menurut Universitas Medan Area, kebaya dipercaya berasal dari Arab. Orang Arab membawa baju kebaya, yang dikenal sebagai abaya ke Tanah Air sejak ratusan tahun yang lalu. Kemudian, mulai dikenali hingga ke Melaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.
Denys Lombard dalam bukunya Nusa Jawa: Silang Budaya (1996), kebaya berasal dari bahasa Arab ‘Kaba’ yang berarti ‘pakaian’ dan diperkenalkan lewat bahasa Portugis ketika mereka mendarat di Asia Tenggara. Kata kebaya memiliki arti sebagai jenis pakaian (atasan/blus) pertama yang dipakai perempuan Indonesia pada kurun waktu abad ke-15 atau ke-16 Masehi.
Baca Juga: Cara Bikin Stiker WhatsApp di HP, Gampang dan Enggak Pakai Ribet!
Setelah berlakunya asimilasi budaya yang berlangsung selama ratusan tahun, pakaian itu diterima oleh penduduk setempat. Berdasarkan cerita asal usulnya, kebaya juga mirip dengan pakaian "nyonya kebaya" yang diciptakan pertama kali oleh peranakan dari Malaka. Mereka mengenakannya dengan sarung dan kasut cantik bermanik-manik yang disebut “kasut manek”.