Esposin, SOLO-Tak sedikit orang mengaku bisa mengetahui jenis kelamin bayi hanya melalui ciri-ciri fisik si ibu hamil atau tanpa melalui USG. Orang Jawa menyebutnya sebagai ilmu titen.
Salah satu cara yang dipergunakan untuk mengetahui jenis kelamin bayi tanpa melalui USG adalah dengan melihat bentuk perut si ibu hamil. Jika bentuk perutnya bundar, sering ditebak bahwa si ibu bakal punya anak perempuan. Sebaliknya jika perut berbentuk lonjong atau lancip berarti pertanda si ibu bakal dikaruniai anak laki-laki.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Mengetahui jenis kelamin bayi merupakan salah satu hal menyenangkan yang terjadi selama proses kehamilan. Sebetulnya ada cara mudah untuk mengetahuinya yaitu melalui USG.
Berikut empat mitos cara menebak mengetahui jenis kelamin bayi seperti dilansir dari situs Johns Hopkins Medicine dan dikutip Liputan6.com, Jumat (29/10/2021) :
1. Detak jantung bayi laki-laki lebih cepat
Ucapan tentang bagaimana detak jantung janin yang kurang dari 140 kali per menit adalah tanda sedang mengandung bayi laki-laki adalah mitos. Faktanya, bayi laki-laki dan bayi perempuan tidak memiliki perbedaan detak jantung. Detak jantung anak biasanya semakin cepat seiring usianya dalam kandungan bukan karena jenis kelamin.Baca Juga: Gigi Hadid Tanggapi Rumor Perpisahan dengan Zayn Malik
Hal ini juga diperkuat dengan penelitian terhadap sekelompok ibu hamil yang menunjukkan rata-rata denyut jantung bayi laki-laki pada trimester pertama adalah 155 kali per menit, sedangkan pada bayi perempuan adalah 151 kali per menit. Studi tersebut tentu membuktikan bahwa detak jantung bayi tidak dapat dijadikan patokan untuk menentukan jenis kelaminnya.
2. Sering mengalami morning sickness pertanda bayi perempuan
Selama masa kehamilan, ibu hamil memang kerap mengalami morning sickness. Namun, mengalami morning sickness berat pada masa kehamilan belum tentu menandakan bahwa Anda akan memiliki bayi perempuan.Ada beberapa studi yang menyebutkan bahwa ibu yang hamil anak perempuan memang kerap mengalami morning sickness lebih berat. Sebagian ibu hamil dengan kondisi tersebut, bahkan bisa mengalami hiperemesis gravidarum. Hal ini karena kadar hormon kehamilan yang memicu morning sickness lebih tinggi pada ibu yang hamil bayi perempuan. Meski demikian, hal ini tidak bisa dijadikan sebagai acuan untuk menentukan jenis kelamin janin, karena ibu yang hamil bayi laki-laki juga bisa mengalami morning sickness berat.
3. Bentuk perut bulat pertanda hamil bayi perempuan
Ini adalah mitos. Faktanya, perbedaan bentuk perut saat hamil mungkin dipengaruhi oleh kondisi elastisitas kulit ibu. Bentuk perut saat hamil dipengaruhi oleh bentuk tubuh, berat badan selama masa kehamilan, serta ukuran dan posisi janin di dalam rahim.Baca Juga: Hari Stroke Sedunia, 1 dari 10 Kasus di RI Dipicu Kebiasaan Merokok
Jika elastisitasnya baik, bisa jadi posisi kandungan akan tinggi. Sementara posisi yang pendek mungkin terjadi karena perut mulai mengendur pada kehamilan kedua dan seterusnya. Hingga saat ini, tidak ada studi yang membuktikan bahwa bentuk perut saat hamil berkaitan dengan jenis kelamin janin.
4. Puting ibu menghitam selama kehamilan menandakan bayi laki-laki
Masyarakat juga menganggap bahwa jika puting ibu menjadi hitam selama kehamilan artinya bayi yang dikandung adalah laki-laki.Padahal faktanya, perubahan warna puting ibu tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin anak yang dikandungnya. Warna yang semakin gelap disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon melanosit. Hal ini tidak bisa dijadikan patokan dalam menentukan jenis kelamin bayi.