Esposin, SOLO — Anak muda Indonesia rata-rata menikah pada usia 19-21 tahun. Namun, bila dilihat dari status ekonomi terdapat perbedaan anak muda kali pertama terikat perkawinan. Anak muda dari keluarga mampu cenderung lebih telat nikah bila dibandingkan anak muda dari keluarga miskin.
Data tersebut tersaji dalam Buku Statistik Pemuda Indonesia 2020 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebagaimana dikutip Esposin, beberapa waktu lalu.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Berdasarkan data BPS, mayoritas anak muda di Indonesia nikah untuk kali pertama di usia 19-21 tahun. Ada 33,3% anak muda di Indonesia yang mengakhiri masa lajang mereka pada rentang usia ini.
Berikutnya ada 26,83% yang menikah di usia 21-24 tahun. Kemudian ada 19,68% anak muda yang kawin di usia 16-18 tahun dan 18,02% yang menikah di usia 25-30 tahun. Sisanya ada 2,16% ada anak muda di bawah usia 15 tahun yang telah terikat perkawinan untuk kali pertama.
Baca Juga: 4 Zodiak Ini Kerap Dianggap Kurang Empati
Namun, bila dilihat dari status ekonomi, ada perbedaan anak muda kali pertama nikah. Di kelompok pengeluaran rumah tangga 40 persen terbawah atau miskin masih didominasi oleh pemuda yang usia nikah untuk kali pertama di bawah 22 tahun. Jumlahnya mencapai 65,73 persen.
Berkebalikan, untuk kelompok pengeluaran 20 persen teratas atau keluarga kaya didominasi oleh anak muda yang nikah kali pertama pada rentang 22-30 tahun yaitu sebanyak 65,41%.
Menurut International Center for Research on Women, fenomena tersebut tidak lepas dari perspektif keluarga dengan status ekonomi rendah atau miskin tidak mampu memenuhi biaya pendidikan serta cenderung melihat anak perempuan sebagai beban ekonomi keluarga yang harus segera ditangani, yakni melalui perkawinan sedini mungkin.
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut umur ideal untuk menikah bagi perempuan, yakni 21 tahun atau lebih. Sebab, bila di bawah usia tersebut dikhawatirkan berisiko pada kesehatannya.
Baca Juga: Bukan Bangun Mobil Listrik di Indonesia, Tapi Tesla Incar Ini
Sementara, umur ideal laki-laki untuk menikah yakni di usia 25 tahun. Usia tersebut dinilai tepat karena sudah matang dan dapat berpikir secara dewasa.
"Usia ideal menikah berdasarkan tugas perkembangan manusia di ilmu psikologi, adalah di rentang usia dewasa muda, 20 sampai 40 tahun," tutur psikolog klinis dewasa, Pustika Rucita sebagaimana dikutip dari Detikcom.
Bukan Faktor Usia Semata
Menurut Cita, panggilan akrabnya, di rentang usia ini, salah satu tugas perkembangan manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan intimasi mereka, di mana mereka akan mencoba untuk membentuk komitmen dengan orang lain.Walau begitu, kata Cita, pernikahan bukan hanya didasari dari usia semata. Tentunya banyak faktor yang memengaruhi seseorang untuk menikah. Beberapa faktor di antaranya adalah faktor kepribadian, karakter, pola asuh yang diterimanya sejak kecil, maupun kemampuan personal atau sosial lainnya.
Sedangkan penelitian terbaru dari University of Utah Amerika Serikat menemukan usia terbaik menikah pada 28-32 tahun. Penelitian ini dilakukan oleh seorang sosiolog Nick Wolfinger yang menganalisis data dari 2006-2013.
Baca Juga: KKN di Desa Dukuh Sragen, Mahasiswa UNS Gagas Apotek Hidup
Dia menemukan kurva terbalik yang menunjukkan jumlah perceraian rendah bila menikah di usia matang atau lebih dari usia 27 tahun. "Jumlah perceraian tinggi bila menikah di usia muda. Setelah itu, kemungkinan perceraian naik lagi saat usia 30-40 tahun," kata dia sebagaimana dilansir dari Liputan6.com.