Dua jam telah lewat, tetapi Tommy masih aja berdiri di siku jalan. Bahunya menyandar pada dinding putih, pudar, dan terkelupas catnya karena cuaca.
Berbatang-batang rokok telah ia sulut hingga sisa-sisa putung berserakan di jalan. Kembali disulutnya sebatang karena ia dalam penantian yang menjenuhkan. Tak jauh darinya sebuah gedung berwarna cokelat muda menjulang. Di gedung itulah Manda berkantor. Dan sedari tadi Tommy mengamati gedung itu, terutama bagian pintu depan karena hari telah sore.
Sudah Langganan ? Login
Lanjutkan Membaca...
Silakan berlangganan untuk membaca artikel ini dan dapatkan berbagai konten menarik di Espos Plus.