Esposin, SOLO -- Rumah menjadi kebutuhan penting yang sampai saat ini sering menjadi masalah bagi setiap orang, khususnya mereka yang telah berkeluarga. Adanya layanan kredit perumahan rakyat (KPR) rumah bersubsidi digadang-gadang menjadi solusi memiliki rumah bagi karyawan yang mendapatkan gaji setara upah minimum kabupaten/kota (UMK).
Meski demikian, nyatanya sampai saat ini masih banyak pekerja yang belum berani membeli rumah bersubsidi dengan mengandalkan gaji mereka yang sebesar UMK. Kebanyakan khawatir menanggung beban cicilan yang tidak sedikit selama 15-20 tahun lamanya. Belum lagi fasilitas rumah bersubsidi yang jauh dari kata mewah.