Esposin, SOLO -- Buaya muara yang berada di sungai Kawasan Pampang, Kecamatan Panakukkang, Kota Makassar dijadikan mainan oleh anak-anak. Aksi anak-anak tersebut terekam dalam video yang viral di media sosial.
Kasus Covid-19 Solo Tembus 3.033, 1.183 Masih Aktif
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @smart.gram pada Sabtu (5/12/2020) . Tampak sejumlah bocah mendekati lokasi kemunculan buaya tersebut. Buaya itu muncul di area sungai yang dipenuhi tumbuhan pohon palem. Kemudian tampak beberapa bocah laki-laki mendekati buaya tersebut. Ada yang membawa batang kayu dan memukul-mukul buaya tersebut.
Selain menggunakan batang kayu, bocah-bocah itu juga memukul buaya itu dengan memakai tongkat panjang. Awalnya buaya tersebut tampak bertahan meski diganggu bocah-bocah itu. Kemudian buaya tersebut perlahan menarik diri dan lari masuk ke sela-sela pohon palem.
“Jang ko lari, jang ko [Jangan lari, jangan], maju maju,” teriakan bocah-bocah itu sambil tertawa.
Iseng Jual Ciu Gedang Klutuk, 2 Pemuda Jebres Solo Dikukut Polisi
Mainan Buaya
Terkait aksi dari para bocah tersebut, Bhabinkamtibmas Kelurahan Pampang Aiptu Kisman berbagi bahwa sebagai aparat setempat serta pihak kelurahan telah memperingatkan tindakan para bocah tersebut.Selain itu para orang tua juga sudah diingatkan untuk tidak mengganggu hewan tersebut, mengingat muara tersebut memang habitat para buaya. Tetapi peringatan tersebut tidak dihiraukan oleh bocah-bocah itu. “Pada saat kita nggak ada di situ, dia ke situ lagi," ujar Aiptu Kisman. Dikutip dari Detik.com, Selasa (8/12/2020).
Menurut keterangan Kisman, buaya-buaya itu kemunculannya terjadi sekitar tiga bulan yang lalu. Namun akhir-akhir ini buaya tersebut muncul kembali. Menurut laporan warga, buaya yang muncul ada sekira 2-3 ekor.
Saling Tuding, Ini Dia Beda Kronologi Penembakan 6 Laskar Habib Rizieq Versi FPI dan Polisi
Sedangkan terkait kemunculan buaya hingga kenekatan para bocah tersebut, Aiptu Kisman mengaku pihaknya telah menghubungi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Sulawesi Selatan untuk turun tangan.