by Astrid Prihatini Wd - Espos.id Lifestyle - Sabtu, 19 Maret 2022 - 22:28 WIB
Esposin, SOLO-Bukan hanya untuk bersuci, mandi wajib ternyata memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Untuk menyempurnakan ibadah ini, ada hal-hal mengenai kesucian ibadah yang harus diperhatikan.
Salah satunya dengan memperhatikan cara mandi wajib yang benar setelah berhubungan seksual. Pasalnya, mandi wajib adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk membersihkan diri dari hadas besar.
Dilansir NU Online, Sabtu (19/3/2022), mandi wajib yang memiliki manfaat untuk kesehatan dalam masyarakat menjadi lawan dari mandi biasa. Artinya, mandi keseharian yang biasa dilakukan untuk membersihkan dan menyegarkan badan adalah mandi biasa. Sedangkan mandi wajib merujuk pada mandi yang harus dilakukan untuk menghilangkan hadas besar karena bersetubuh atau keluar mani. Kedua hal inilah dalam istilah fiqih disebut al-jinabat, karena baik bersetubuh ataupun keluar air mani menghalangi seseorang untuk melaksanakan ibadah.
Baca Juga: Mandi di Sungai Gung, 2 Bocah di Tegal Hanyut, 1 Belum Ketemu
Ibadah seperti salat, thawaf, atau baca Alquran tidak dapat dilakukan sebelum melakukan mandi wajib. Dalam keterangan al-Munawi, keduanya dinamakan jinabat karena jauh dari suci dan hanya bisa kembali suci setelah mandi.
Bukan hanya tata cara mandi wajib yang perlu dipahami, mengetahui manfaat dari mandi wajib juga tidak kalah penting. Islam amat memperhatikan kebersihan, terutama kebersihan umatnya. Bukan hanya kebersihan badan, pakaian dan tempat yang sifatnya zahir dan jelas, akan tetapi juga bersihnya hati dari perilaku buruk dan penyakit hati.
Salah satunya adalah adanya manfaat yang dimiliki saat seseorang melakukan mandi wajib setelah berhubungan intim atau berhubungan suami istri. Menurut Syekh Muhyiddin dalam kitabnya yang berjudul Ibadatul Islam: Fiqhuha, Asroruha, wa Ta’allumu Kaifiyyatiha dalam bab faidah-faidah mandi (fawaidul ghusli), manfaat atau faidah mandi itu adalah:
Baca Juga: 4 Manfaat Mandi di Malam Hari
Untuk faidah ini, Syekh Muhyiddin menjelaskan: tidak diragukan lagi, bahwasanya Allah SWT menciptakan dan membuat aturan (syariat) akan sesuatu yang dapat memperbaiki dan menegakkan urusan kita. Apabila kita mengikuti aturan syariat-Nya, maka kita bernaung pada naungan cinta dan ridha-Nya.