by Danang Nur Ihsan - Espos.id Lifestyle - Minggu, 26 April 2020 - 05:00 WIB
Esposin, SOLO -- Buah merah (Pandanus conoideus) merupakan tanaman endemik di Papua selama ini diyakini punya banyak khasiat dari menjaga stamina sampai menangkal kanker.
Masyarakat Wamena, Papua, menyebutnya buah ini dengan sebutan kansu. Bentuknya sekilas mirip jagung. Namun, buah merah berbentuk lebih besar dan panjang.
Tanamannya masuk keluarga pandan-pandanan. Tinggi pohon ini bisa mencapai 16 meter. Panjang buah bisa mencapai 55 sentimeter dengan diameter 10-15 cm. Satu buah merah bisa memiliki berat 2-3 kilogram.
Lirik Lagu Ramadan - Sabyan feat Nagita Slavina
Lirik Lagu Ramadan - Sabyan feat Nagita Slavina
Dalam penelitian berjudul Buah Merah: Potensi dan Manfaatnya sebagai Antioksidan sebagaimana dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, beberapa waktu lalu, disebutkan di pedalaman Papua buah ini dikenal warga sebagai obat untuk beberapa penyakit seperti diabetes militus, HIV/AIDS, jantung koroner, hipertensi, sampai kanker.
Dari penelitian yang dilakukan Institut Pertanian Bogor (IPB), buah ini memiliki kandungan karotenoid dan tokoferol yang tinggi.
Karotenoid ini berfungsi sebagai antioksidan yang dapat mencegah proses oksidasi radikal bebas serta mencegah timbulnya penyakit kanker sampai proses penuaaan dini.
Dalam penelitian itu disebutkan ada beragam kandungan senyawa aktif di sari buah merah yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Sebagaimana dikutip dari laman indonesia.go.id, potensi utama buah ini secara tradisional digunakan untuk sumber minyak nabati.
Resep Omelet Saus Asam Manis Lezat dan Praktis, Cocok Buat Sahur
Buah merah mengandung lemak yang cukup tinggi yaitu 35% per berat kering sehingga kandungan asam lemaknya hampir sama dengan minyak goreng pada umumnya.
Di luar itu, buah ini kerap digunakan untuk kesehatan karena manfaatnya yang beragam. Berikut aneka manfaat buah merah yang dihimpun dari berbagai sumber.
Namun, penelitian secara klinis untuk membuktikan manfaat ini, masih sangat minim, sehingga klaim buah merah sebagai antikanker masih perlu dibuktikan lebih lanjut.
PKL Diizinkan Jualan Takjil di Depan Pasar Kota Wonogiri Selama Ramadan
Meski demikian, belum ada penelitian ilmiah yang secara khusus membuktikan efek buah merah dalam meredakan peradangan.
Namun, karena penelitian ini baru dilakukan pada hewan, manfaat buah dalam menurunkan kolesterol jahat pada manusia masih perlu dibuktikan.
Terkait khasiat-khasiat tersebut, seorang dosen sekaligus ahli gizi dari Universitas Cendrawasih, I Made Budi, sempat mengadakan penelitian tentang kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika, dan desa-desa di kawasan Pegunungan Jayawijaya yang menjadikan buah merah sebagai obat cacing, penyakit kebutaan, dan penyakit kulit.
Tahu Pacarnya Suka Sesama Jenis, Ibu Neymar Minta Putus
Selain itu, pengamatan juga dilakukan pada masyarakat Papua yang berbadan kekar, berstamina lebih tinggi, dan juga mereka yang jarang memakai baju di kondisi alam yang keras serta cuaca yang cukup dingin di Puncak Jayawijaya.
Konon, itu semua karena mereka sering mengonsumsi buah ini di kesehariannya sehingga itulah yang membuat mereka jarang terkena penyakit seperti hipertensi, diabetes, jantung, dan kanker.
Panduan Lengkap Salat Tarawih Sendiri di Rumah
Bahkan saking tingginya khasiat buah ini, banyak masyarakat mancanegara mengincar buah asal Papua ini. Lantas digunakan untuk obat-obatan dan juga penelitian.
Pengolahan buah ini banyak diekspor ke berbagai negara di kawasan Asia, Eropa, bahkan sampai Afrika, hal itu lantaran buah merah jarang ditemukan di belahan bumi manapun selain di dataran tinggi Papua.