Esposin, SOLO— Olahraga disebut penting untuk dilakukan secara rutin untuk menjaga kebugaran tubuh, meskipun sedang dalam keadaan puasa. Lalu kapan waktu yang tepat untuk berolahraga saat puasa?
Trainer Consultant, dr. Pristihana Putro Wicaksono, mengatakan ada beberapa waktu yang baik untuk melakukan olahraga atau Latihan otot saat puasa. Di antaranya bisa mengambil waktu sore hari menjelang berbuka atau setelah berbuka.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
“Sebenarnya sebelum sahur juga bisa, yakni satu jam sebelum sahur. Namun ini akan mengurangi durasi tidur. Kalau sebelum berbuka, bisa dilakukan satu jam atau setengah jam sebelum berbuka dengan intensitas ringan atau sedang. Kemudian ketika di tengah Latihan sudah tiba waktu buka, bisa membatalkan dulu dengan minum atau makan manis,” kata dia dalam Webinar Series Spesial Ramadan 2024: Tetap Produktif Selama Ramadan, yang digelar Solopos Media Group, Kamis (14/3/2024).
Waktu lain yang lebih baik lagi menurutnya adalah setelah salat tarawih. Sebab di saat itu tubuh sudah kembali mendapatkan asupan. Dengan begitu energi di dalam tubuh sudah terisi penuh, jadi tubuh bisa menjalani Latihan atau olahraga secara maksimal. Namun perlu diingat, kalau berolahraga malam hari, akan mengaktifkan sistem syaraf, jadi apabila hal itu dilakukan dekat dengan waktu tidur, akan menyebabkan gangguan tidur. Untuk itu perlu dibatasi, dua jam sebelum tidur kegiatan olahraga tersebut harus sudah selesai.
Dikatakan jika dalam bulan puasa, setidaknya olahraga bisa dilakukan tiga kali dalam sepekan. Hal itu akan bermanfaat untuk membantu menjaga kebugaran tubuh dan membantu program penurunan berat badan. Dengan olahraga, seseorang bisa meningkatkan kekuatan otot, memperlancar aliran darah, mengurangi stress dan sebagainya.
Namun tergantung juga dengan kondisi tubuh. Jika sudah ada Riwayat hipertensi, kalau dipaksakan dengan aktivitas fisik berat, tensi darah akan naik. Kemudian kalau ingin Latihan jantung, juga harus melihat riwayat kesehatan jantungnya seperti apa. Untuk itu penting untuk melakukan medical checkup untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh.
Sementara itu Dokter Customer Service Prodia Solo, dr. Apariminta Herning, menyampaikan sebagai upaya preventif, sebelum menjalankan puasa, ada baiknya melakukan pemeriksaan darah. Terlebih pada orang dengan potensi gangguan kesehatan. Hal itu untuk memastikan kesiapan tubuh untuk menjalankan puasa.
Dia menyampaikan selain pemeriksaan darah, di Prodia juga melayani pemeriksaan Prodia Nutrigenomics atau pemeriksaan genomik untuk mengetahui kebutuhan nutrisi dan jenis olahraga yang tepat bagi tubuh.
“Jadi nanti dapat diketahui apakah pada seseorang itu cocoknya olahraga endurance atau memang cocoknya yang bergerak aktif seperti gym dan lainnya bisa dibedakan dari pemeriksaan ini. Jadi melihat secara rinci tiap genetik pada seseorang secara olahraga dan makanan,” kata dia dalam acara tersebut.