by Astrid Prihatini Wd - Espos.id Lifestyle - Rabu, 21 Juni 2023 - 21:20 WIB
Esposin, SOLO-Bermain peran atau roleplay seperti di TikTok sebenarnya bahaya atau tidak terhadap kondisi psikologis anak? Simak ulasannya di tips parenting kali ini.
Sebagaimana diketahui beberapa waktu lalu beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang ayah memarahi anak perempuannya karena bermain roleplay (RP) di platform TikTok. Setelah ditelusuri, ternyata si anak ini melakukan RP dengan sejumlah pengguna TikTok yang bahkan tidak dikenalnya.
Parahnya lagi, konten RP yang dilakukan telah berbau dewasa sampai-sampai bocah itu diceritakan sudah memiliki anak yang perannya dimainkan oleh user TikTok lain. Fenomena ini tentu bikin khawatir banyak orang tua.
Untuk menjawab pertanyaan apakah roleplay di Tiktok bahaya atau tidak bagi perkembangan anak, simak ulasannya berikut ini. Dikutip dari pbcexpo.com.au pada Rabu (21/6/2023), sebenarnya bermain peran di kalangan anak-anak justru memiliki manfaat sangat mendasar dalam meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk perkembangan yang sehat. Tidak heran terapis anak menggunakan terapi bermain peran untuk membantu anak melewati situasi sulit dan bahkan untuk mengobati kondisi seperti autisme.
Untuk menjawab pertanyaan apakah roleplay di Tiktok bahaya atau tidak bagi perkembangan anak, simak ulasannya berikut ini. Dikutip dari pbcexpo.com.au pada Rabu (21/6/2023), sebenarnya bermain peran di kalangan anak-anak justru memiliki manfaat sangat mendasar dalam meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk perkembangan yang sehat. Tidak heran terapis anak menggunakan terapi bermain peran untuk membantu anak melewati situasi sulit dan bahkan untuk mengobati kondisi seperti autisme.
Selain menyenangkan, menggunakan imajinasi dalam permainan mereka meningkatkan kreativitas mereka dan meningkatkan kinerja yang lebih baik di sekolah dan juga membantu mereka mengembangkan pendekatan pemecahan masalah yang kuat dalam menghadapi masalah. Ini karena memungkinkan mereka untuk mengambil karakter yang memerankan peran kehidupan nyata.
Ada beberapa jenis permainan peran:
Berikut ini manfaat bermain peran bagi anak:
Albert Einstein berkata "Logika akan membawamu dari A sampai Z, imajinasi akan membawamu kemana-mana." Yang dimaksud Einstein adalah bahwa obat baru untuk penyakit, kemajuan teknologi, dan semua penemuan lainnya diilhami oleh kreativitas.
Melalui penggunaan kata-kata baru ini, mereka mendapatkan kepercayaan diri dengan komunikasi mereka. Mereka belajar menyampaikan pesan dengan memilih kata-kata mereka dengan hati-hati. Pada gilirannya mereka kemudian belajar untuk mendengarkan. Manfaat keterampilan tersebut terlihat kemudian ketika mereka mulai belajar membaca dan menulis.
Ini memungkinkan seorang anak untuk berempati dengan orang lain, dan karena itu dapat memahami mengapa orang atau karakter ini melakukan apa yang mereka lakukan. Anak Anda dapat berhubungan dengan emosinya serta mendapatkan kendali atas perilakunya. Bermain peran juga membantu anak Anda belajar resolusi konflik, misalnya saat bermain dengan orang lain mereka mungkin berdebat tentang siapa yang akan menjadi penjahat dan siapa yang akan menjadi pahlawan super, mereka harus melakukan brainstorming untuk solusi potensial bersama, dan begitulah cara mereka belajar tentang kerja sama tim. Keterampilan ini berharga bahkan di kemudian hari.
Terakhir, dan salah satu alasan utama mengapa terapis anak menggunakan permainan peran adalah karena permainan peran merupakan pereda stres dan memiliki efek menenangkan pada anak.
Namun seperti halnya dengan aktivitas lainnya, terdapat beberapa bahaya yang perlu diwaspadai ketika anak-anak terlibat dalam bermain roleplay di aplikasi TikTok antara lain pelecehan seksual dan eksploitasi, kehilangan identitas diri, penyalahgunaan waktu dan kurangnya aktivitas fisik, gangguan emosional dan mental, serta ketergantungan dan isolasi sosial. Dengan demikian, perlu pengawasan orang tua.