by Nugroho Meidinata Newswire - Espos.id Lifestyle - Senin, 26 April 2021 - 13:45 WIB
Esposin, SOLO -- Banyak yang beranggapan daging anjing bisa meningkatkan stamina pria, benarkah demikian?
Sebagaimana diketahui, polemik perdagangan daging anjing di masyarakat kembali mencuat setelah Pemerintah Kabupaten Karanganyar dan Sukoharjo melarang peredaran daging mamalia berkaki empat itu untuk konsumsi.
Baca Juga: Ini 5 Bahaya Makan Daging Anjing, Dampaknya Enggak Main-Main!
Meski begitu, kuliner daging anjing di wilayah Solo dan sekitarnya masih terbilang tinggi.
Bahkan, berdasarkan catatan Dog Meat Free Indonesia, sebanyak 13.700 anjing dibantai di Soloraya untuk dikonsumsi. Berdasarkan data tersebut, Kota Solo menjadi kawasan paling tinggi mengonsumsi daging anjing di Jawa Tengah.
Baca Juga: Dilarang Tonton 5 Film Ini Saat Puasa, Jangan Nekat!
Hal ini dikarenakan daging anjing dipercaya bisa untuk meningkatkan stamina pria hingga dilabeli sebagai "sate jamu". Tetapi benarkah demikian?
Berdasarkan informasi yang ditayangkan Detik.com, daging anjing yang dianggap bisa untuk meningkatkan stamina pria, anti radang, dan penghangat tubuh belum terbukti secara ilmiah.
Baca Juga: Ini 4 Kasus Kapal Selam yang Pernah Hilang, Tapi 3 Berhasil Ditemukan
Belum ada penelitian yang mengaji hal tersebut. Justru sebaliknya, dari penelitian menyebutkan daging anjing bisa menjadi perantara penularan penyakit yang dapat mengancam kesehatan manusia, seperti kolera, trikinelosis dan juga rabies.
Salah satu faktor utama kenapa daging anjing bisa berbahaya adalah dari sisi penanganan maupun pengolahannya yang tidak benar.
Baca Juga: Kuliner Ini Cuma Ada Pas Puasa Ramadan di Solo, Apa Itu?
Jika penanganan dan pengolahannya tak benar-benar, bisa-bisa orang yang konsumsi daging anjing bisa mengalami lima gangguan kesehatan ini, sebagaimana pernah diulas Esposin sebelumnya.
Bukan hanya itu, bakteri lain seperti antraks, hepatitis dan leptospirosis juga bisa menyebar melalui daging anjing kepada manusia.
Baca Juga: Tak Hanya Atta, Ini Deretan Artis yang Kena Covid Dua Kali
Hal ini dikarenakan dalam 100 gram daging anjing terdapa 1,06 mg natrium. Padahal WHO menyarankan jumlah maksimal konsumsi natriun per hari adalah 2 mg.
Baca Juga: Bosan Makan Itu-itu Aja? Ini Ada Menu Sahur yang Praktis dan Cepat
Jika diolah dengan cara yang salah, rabies pada daging anjing bisa menular ke manusia.
Baca Juga: Jangan Dihabiskan! Ini Cara Benar Mengelola THR di Masa Pandemi
Bahkan, WHO secara khusus mengatakan bahwa salah satu risiko persebaran rabies berasal dari peredaran daging secara bebas.
Ketika manusia mengonsumsi daging anjing mengandung tinggi antibiotik itu maka sistem kekebalan tubuh juga ikut berubah. Salah satu dampaknya tubuh akan penuh dengan antibiotik.
Baca Juga: Ngaku Jarang Masak untuk Ganjar Pranowo, Ini Pembelaan Siti Atikoh
Sehingga tubuh tak akan mempan dengan pemberian antibiotik ketika seseorang mengalami sakit.
Penyakit ini berasal dari parasit Trichinella yang muncul pada daging yang dimasak kurang matang, termasuk daging anjing.
Baca Juga: Apakah Kentut dalam Air Bisa Membatalkan Puasa?
Ketika parasit ini ada di tubuh manusia bisa mengakibatkan radang pembuluh darah.