by Novita Sari Simamora - Espos.id Lifestyle - Jumat, 1 Desember 2023 - 18:36 WIB
Esposin, SOLO-Mengetahui cara mencegah dan mengurangi risiko terkena kanker paru-paru jauh lebih baik dibandingkan mengobatinya. Simak ulasannya di info sehat kali ini.
Semakin banyak orang yang mengidap kanker paru-paru dan meningkatnya risiko terkena kanker paru-paru seiring bertambahnya usia. Salah satu aktris Indonesia yang mengidap kanker paru-paru ini adalah Kiki Fatmala.
Sebelum meninggal, pada 2022, Kiki Fatmala mengaku sel-sel kanker di dalam tubuhnya telah tertidur sehingga tak perlu lagi menjalani kemoterapi. Dia sendiri divonis mengidap kanker paru-paru stadium 4 dan tidak menceritakan hal itu kepada siapa pun.
Dilansir dari American Cancer Society, merokok sangat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru dan menjadi penyebab utama kematian baik pada pria maupun wanita di Amerika.
Dilansir dari American Cancer Society, merokok sangat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru dan menjadi penyebab utama kematian baik pada pria maupun wanita di Amerika.
Merokok secara terus-menerus menyebabkan paru-paru kotor hingga merusak DNA dan menyebabkan pertumbuhan sel kanker.
Tidak semua kanker paru-paru dapat dicegah. Dilansir dari American Cancer Society, ada beberapa hal yang dapat dilakukan dan memungkinkan untuk menurunkan risiko terkena kanker paru-paru, berikut di antaranya dikutip dari Bisnis.com pada Jumat (1/12/2023) :
- Lebih banyak energi, perasaan seolah-olah bernapas lebih dalam dan kemampuan yang lebih baik untuk merasakan dan mencium makanan. - Dalam waktu 2 hingga 5 tahun setelah berhenti merokok, risiko terkena stroke berkurang hingga setara dengan bukan perokok. - 10 tahun setelah berhenti merokok, risiko terkena kanker paru-paru berkurang hingga hampir sama dengan risiko bukan perokok. - Selain itu juga memiliki risiko lebih rendah untuk terkena jenis kanker lain, seperti kanker mulut, tenggorokan, kerongkongan, kandung kemih, ginjal, dan pankreas.
Jika tidak merokok, menghindari para perokok juga menjadi cara mencegah terjadinya kanker paru, karena perokok pasif bertanggung jawab atas sekitar 7.000 diagnosis kanker paru-paru di Amerika Serikat setiap tahunnya.
Selain itu, tinggal bersama seorang perokok meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru sebesar 20% hingga 30%. Meskipun tidak merokok, tetap akan terpapar asap rokok yang membahayakan.
Olahraga memiliki banyak manfaat selain pencegahan kanker paru-paru, yakni dapat membantu mengendalikan berat badan, mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke, menurunkan tekanan darah serta meningkatkan kesehatan mental.
Ketika berolahraga, jantung memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh dan paru-paru bekerja lebih keras untuk memasok oksigen yang dibutuhkan oleh otot. Sehingga, paru-paru lebih kuat dan lebih baik dalam menyerap oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida dari tubuh.
Sebuah tinjauan studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients melaporkan bahwa peningkatan 100 gram buah segar setiap hari mengurangi risiko kanker paru-paru sebesar 5% pada perokok dan 5% pada mantan perokok.
Meningkatkan asupan buah dan sayuran mungkin memberikan manfaat kesehatan, namun hal tersebut belum terbukti mengurangi risiko kanker paru-paru.
Pada tahun 2020, penelitian dari University of Liverpool Institute of Translational Medicine menyatakan dengan kuat bahwa gangguan penggunaan alkohol (AUD alias alkoholisme) merupakan faktor risiko independen kanker paru-paru, khususnya karsinoma paru sel skuamosa.
Tingginya tingkat merokok di kalangan peminum berat menjadi alasan sulitnya untuk memastikan seberapa besar kontribusi minuman keras terhadap risiko di antara orang-orang yang sudah berisiko tinggi akibat merokok.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul: Tips Sehat, Ini Kebiasaan Sehat untuk Mencegah Kanker Paru-paru