Badres yang juga owner distro sepak bola Tifosi, memproduksi batik bola sejak akhir 2009. Sebagai suporter Juventini, ia yang memiliki keluarga pengusaha batik, awalnya hanya membuat batik Juventus. Pasar yang ia bidik Juventini Solo dan Indonesia. “Saya tidak semata-mata mengejar materi tapi juga idealisme dan berharap Juventini bisa mengangkat kebesaran batik dan Juventus. Saat acara resmi, mereka dengan bangga memakai batik Juventus,” tutur dia. Harga batik Juventus Rp110.000 sedang tim lainnya, seperti AC Milan dan MU Rp140.000. Hingga kini, Badres punya lima motif batik Juventus dengan ciri-ciri sportif dan kasual. Bahkan motifnya banyak diminati warga Inggris, Oman dan lainnya. Motif yang ia pilih memang berbeda dari batik bola umumnya yang mengumbar motif batik dan logo klub. “Kesannya seperti dipaksakan, asal batik, asal logo. Saya lihat itu akan tersingkir karena para suporter sekarang pun pilih-pilih yang bagus dan berjiwa muda,” kata dia. Pada 2010 juga dibuatkan batik Pasoepati khusus suporter Persis Solo. Ada tiga motif batik Pasoepati. Harganya cukup terjangkau yakni Rp75.000. “Dari suporter lain juga banyak yang pesan, seperti Jak Mania. Mereka tertarik dengan kreasi saya,” imbuhnya.