Esposin, SOLO-Buka puasa pakai makan gorengan seperti sudah menjadi tradisi tak tertulis, namun sebaiknya hindari kebiasaan ini. Hal ini karena makanan ini membahayakan kesehatan. Simak ulasannya di info sehat kali ini.
Makanan ini memang terasa sangat menggoda. Apalagi jika dimakan hangat-hangat, dengan sambal atau cabai rawit. Tak jarang membuat siapa saja kalap dan makan banyak.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Padahal sebetulnya ada bahaya mengintai jika terus-terusan menyantap makanan ini. Karena itu sebaiknya batasi asupannya dan jangan sampai kalap.
Dikutip dari halodoc.com pada Sabtu (8/4/2023) berikut ini adalah beberapa alasan kamu tidak boleh terus-terusan buka puasa di Bulan Ramadan pakai gorengan:
1. Lemak dalam Minyak Sulit Dicerna
Kandungan lemak dalam minyak pada gorengan cenderung sulit dicerna. Hal ini membuat tubuh lebih lama mencerna gorengan, sehingga bisa mengganggu dan menghambat saluran pencernaan untuk mencerna zat gizi lain.2. Lemak Trans dalam Gorengan Meningkatkan Kolesterol Jahat
Kebiasaan buka puasa pakai gorengan juga berisiko meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Karena makanan yang digoreng dimasak dalam minyak pada suhu yang sangat tinggi, kemungkinan besar makanan tersebut mengandung lemak trans.Lemak trans dalam gorengan bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh (low density lipoprotein/LDL). Jadi, semakin banyak kamu mengonsumsi gorengan, maka semakin banyak kadar lemak jahat dalam tubuh. Menurut studi pada 1997 di yang diterbitkan di The American Journal of Clinical Nutrition, lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit. Termasuk penyakit jantung, kanker, dan masih banyak lagi.
3. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
Jika kamu mengira bahwa diabetes hanya bisa terjadi akibat makan makanan manis, anggapan tersebut keliru. Nyatanya, makan gorengan berlebihan saat buka puasa juga bisa meningkatkan risiko penyakit ini.Sebuah studi pada 2014 yang dilakukan oleh para peneliti di Harvard School of Public Health menemukan, bahwa makan gorengan yang sering secara signifikan dikaitkan dengan risiko pengembangan diabetes tipe 2.
Kesimpulan ini didapat setelah memeriksa data dari lebih dari 100.000 pria dan wanita selama 25 tahun. Mereka menemukan bahwa peserta yang makan gorengan antara empat dan enam kali per minggu, memiliki 39 persen peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2. Hal ini jika dibandingkan dengan mereka yang makan gorengan kurang dari sekali seminggu.
Bahkan, peserta yang makan gorengan 7 kali atau lebih per minggu memiliki 55 persen peningkatan risiko mengembangkan kondisi ini, lo. Cukup menghawatirkan, bukan?
4. Gorengan Berpotensi Mengandung Akrilamida Penyebab Kanker
Alasan lain mengapa kamu perlu membatasi pakai gorengan saat buka puasa adalah karena berpotensi mengandung akrilamida. Ini adalah zat beracun yang dapat terbentuk dalam makanan selama memasak suhu tinggi, seperti menggoreng atau memanggang.Akrilamida terbentuk oleh reaksi kimia antara gula dan asam amino yang disebut asparagin. Makanan bertepung seperti produk kentang goreng biasanya memiliki konsentrasi akrilamida yang lebih tinggi. Konsentrasi akrilamida yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker.