by Astrid Prihatini Wd - Espos.id Lifestyle - Jumat, 24 Februari 2023 - 15:30 WIB
Esposin, SOLO-Cukup banyak orang tua memberikan susu kental manis untuk anak, padahal ada bahaya mengintai. Simak ulasannya di info sehat kali ini.
Sebagaimana diketahui bocah penderita obesitas di Bekasi, Kenzi, jadi sorotan lantaran memiliki bobot tubuh 27 kg di usianya yang belum genap 2 tahun. Bocah itu mengalami obesitas lantaran diberi susu kental manis dan jajanan warung.
Sebelum mengetahui bahaya susu kental manis untuk anak, ketahui terlebih dahulu proses pembuatannya. Proses pembuatan susu kental manis sangat berbeda dari susu lainnya. Susu kental manis dibuat dengan menghilangkan sebagian besar air dari susu sapi melalui proses penguapan, sehingga susu mengental.
Setelah itu, susu ini akan diberikan tambahan gula yang sangat banyak agar rasanya menjadi manis dan tahan lama. Produk ini mengandung gula 2 kali lipat lebih banyak daripada susu sapi biasa. Sementara itu, kandungan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembangnya, seperti protein, kalsium, vitamin D, kalium, dan vitamin B12, jumlahnya jauh lebih rendah.
Setelah itu, susu ini akan diberikan tambahan gula yang sangat banyak agar rasanya menjadi manis dan tahan lama. Produk ini mengandung gula 2 kali lipat lebih banyak daripada susu sapi biasa. Sementara itu, kandungan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembangnya, seperti protein, kalsium, vitamin D, kalium, dan vitamin B12, jumlahnya jauh lebih rendah.
Makanan atau minuman tinggi gula memang dapat menaikkan berat badan dengan efektif, tapi juga akan meningkatkan risiko terjadinya obesitas pada anak yang bisa menimbulkan berbagai penyakit berbahaya.
perlu tahu bahwa anak-anak yang belum genap berusia 2 tahun tidak dianjurkan mendapatkan tambahan gula sama sekali, baik dari makanan atau minuman. Sementara itu, anak-anak berusia 2–18 tahun dianjurkan mengonsumsi tidak lebih dari 6 sendok teh gula per hari.
Dikutip dari alodokter.com pada Jumat (24/2/2023), berikut ini bahaya susu kental manis untuk anak bila terlalu sering mengonsumsi minuman ini:
Ditambah lagi, makanan dan minuman tinggi gula sangat cepat diproses tubuh, sehingga membuat orang yang mengonsumsinya cepat lapar lagi. Akibatnya, si kecil akan lebih sering makan dengan pilihan makanan yang kebanyakan tinggi gula dan kalori. Pola makan seperti ini bisa dibilang “jalan tol” menuju obesitas.
Hal ini bisa dialami sang buah hati apabila ia terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, termasuk susu kental manis. Risiko terjadinya resistensi insulin juga akan meningkat jika anak sudah mengalami obesitas.
Kendati memiliki label susu, saat ini susu kental manis sudah tidak termasuk jenis susu. Bahkan berdasarkan BPOM, susu kental manis tidak boleh digunakan sebagai pengganti susu cair dan susu bubuk bagi anak-anak, melainkan hanya sebagai topping atau campuran makanan.