style
Langganan

Awas! Napas dan Bau Mulut Bisa Jadi Tanda Risiko Tinggi Jantung Koroner - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Mia Chitra Dinisari  - Espos.id Lifestyle  -  Selasa, 21 Februari 2023 - 22:12 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi bau mulut. (Freepik.com)

Esposin, SOLO-Tim peneliti di Institut Kesehatan Global di Swiss mengidentifikasi bakteri dalam mulut yang membuat napas dan mulut bau bisa jadi pertanda risiko jantung koroner. Bakteri mulut, Fusobacterium nucleatum, menyebabkan penyakit gusi dan bau mulut.

Sekarang para ilmuwan berpikir bakteri yang sama ini bisa menjadi faktor risiko potensial untuk penyakit jantung koroner. Penulis utama penelitian Flavia Hodel mengatakan mereka menganalisis informasi genetik, data kesehatan, dan sampel darah dari 3.459 orang.

Advertisement

Dalam periode tindak lanjut 12 tahun, sekitar enam persen peserta mengalami serangan jantung atau kejadian kardiovaskular berbahaya lainnya.

Tim menguji sampel darah peserta untuk mengetahui adanya antibodi terhadap 15 virus berbeda, enam bakteri, dan satu parasit. Mereka menemukan bahwa antibodi terhadap Fusobacterium nucleatum dikaitkan dengan sedikit peningkatan risiko kardiovaskular.

Advertisement

Tim menguji sampel darah peserta untuk mengetahui adanya antibodi terhadap 15 virus berbeda, enam bakteri, dan satu parasit. Mereka menemukan bahwa antibodi terhadap Fusobacterium nucleatum dikaitkan dengan sedikit peningkatan risiko kardiovaskular.

"Fusobacterium nucleatum mungkin berkontribusi terhadap risiko kardiovaskular melalui peningkatan peradangan sistemik." ujarnya dilansir dari Express dan dikutip dari Bisnis.com pada Selasa (21/2/2023).

Dia mengatakan ini karena adanya bakteri di mulut, atau melalui kolonisasi langsung dari dinding arteri atau plak yang melapisi dinding arteri. Rekan penulis Jacques Fellay, seorang profesor di School of Life Sciences, Swiss, juga mengomentari temuan penelitian tersebut.

Advertisement

Kehadiran Fusobacterium nucleatum penyebab napas dan bau mulut dapat digunakan sebagai alat skrining untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko penyakit arteri jantung koroner. Dengan cara ini, jika orang yang berisiko teridentifikasi, mereka dapat mengambil tindakan pencegahan untuk menangkal penyakit.

Selain itu, jika infeksi Fusobacterium nucleatum penyebab napas dan bau mulut diobati, dapat membantu mengurangi risiko jantung koroner. Hasil ini dapat menginformasikan penelitian lebih lanjut di bidang subjek

NHS mengatakan ada "beberapa cara" untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Dua faktor terpenting adalah memiliki tekanan darah dan kolesterol yang sehat. Tekanan darah yang ideal harus antara 90/60mmHg dan 120/80mmHg.

Advertisement

Dengan berolahraga minimal 30 menit setiap hari, selain diet sehat, tekanan darah Anda bisa diturunkan ke tingkat yang lebih sehat. Sedangkan untuk kolesterol, pola makan yang tidak sehat akan menyebabkan terlalu banyak lemak yang beredar di dalam darah.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Napas dan Bau Mulut Bisa Jadi Tanda Risiko Tinggi Jantung Koroner

 

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif