style
Langganan

Awas, Masih Ada 24 Persen Jajanan di Sekolah yang Tidak Aman!

by Ahmad Hartanto Jibi Solopos  - Espos.id Lifestyle  -  Kamis, 18 April 2013 - 13:14 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi jajanan berbahaya siswa sekolah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Pelajar di sebuah SMP di Baki, Sukoharjo sedang jajan. BPOM Jateng mengungkapkan bahwa saat ini masih ada 24% makanan jajanan yang biasa dijajakan di sekolah yang tidak aman karena mengandung bahan kimia berbahaya atau tidak higienis. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO - Sebanyak 24 persen makanan jajanan yang dijajakan di sekolah-sekolah ternyata tidak sehat. Hal ini diungkapkan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Jateng, berdasarkan pengujian yang dilakukan pada tahun 2012 di 32 kota di Jawa Tengah.

Hasil temuan ini diungkapkan Kepala Badan POM Jateng, Zulaimah saat berbicara dalam seminar kesehatan bertajuk "Aku Anak Sehat" yang digelar oleh Tupperware di Hotel Novotel Solo, Kamis (18/4/2013) pagi. Tidak sehatnya makanan jajanan tersebut antara lain karena mengandung bahan-bahan kimia berbahaya seperti formalin, boraks, pewarna rhodamin B, pemanis melebihi batas, asam benzoat melebihi batas, Auramin 2, asam sorbat dan cemaran mikroba.

Advertisement

"Meski 75 persen sudah baik menurut sampling dan uji lab, pengawasan tetap terus menerus dan berkesinambungan," kata Zulaimah. Badan POM juga terus kerjasama dengan berbagai pihak dengan lintas sektor dan sekolah.

Berbicara dalam kesempatan yang sama, psikolog anak, Rose Mini, menyatakan orangtua berperan untuk meminimalisasi anak mengonsumsi jajanan tidak sehat. Perlu kiat dan strategi agar anak bersedia membawa bekal masakan rumah.

"Siasati misalnya menyediakan arem-arem yang diisi sayur untuk anak yang tidak suka sayur. Juga bangun suasana yang nyaman dan penuh kasih sayang saat anak makan. Makan bukan momen yang menderita," tegas perempuan yang juga akrab dipanggil Bunda Romi tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif