Esposin, SOLO – Opor ayam menjadi sajian spesial saat Lebaran tiba. Namun tahukah Anda dari mana asal menu wajib saat Lebaran ini?
Dihimpun Esposin dari berbagai literatur, Selasa (4/5/2021), opor ayam merupakan masakan khas Jawa, khususnya Kota Solo, yang merupakan hasil akulturasi masyarakat Jawa, China, dan India.
Opor biasanya disajikan dengan potongan lontong atau ketupat, sambal goreng labu siam atau kerecek, kentang, dan hati ayam yang ditambah taburan bawang goreng. Ah sedap rasanya. Belum sah rasanya merayakan Lebaran tanpa menyantap makanan yang satu ini.
Baca juga: 4 Takjil Favorit Warga Soloraya, Mana Kesukaanmu?
Perpaduan rempah-rempah dengan santan membuat rasa opor ayam makin sedap. Makanan yang begitu lekat dengan lidah orang Indonesia itu tercipta berdasarkan perpaduan tiga budaya. Mengapa demikian?
Jika diperhatikan ada dua jenis opor, yakni berkuah kuning dan putih kecoklatan. Santan yang dipakai biasanya tidak terlalu kental, karena dulunya orang China tidak begitu suka santan kelapa.
Opor China
Resep opor berkuah putih kecoklatan merupakan perpaduan budaya Jawa dengan China. Sajian lontong opor berkuah putih ini sekilas mirip dengan lontong Cap Go Meh yang menjadi kuliner wajib saat perayaan Cap Go Meh.
Opor India
Sementara opor berkuah kuning dengan tambahan kunyit dan jintan merupakan masakan yang dipengaruhi budaya India. Rasa dan aroma rempah-rempahnya yang begitu kuat menjadi salah satu ciri khas masakan India.
Baca juga: Aneka Kuliner Khas Lebaran
Opor di Solo
Dalam budaya Jawa khususnya Solo, kuliner wajib disantap saat Lebaran adalah lontong opor bubuk dele. Makanan ini berisi potongan lontong yang disiram kuah opor, sambal goreng kerni (daging sapi/ayam giling yang dibentuk bulat-bulat kecil), potongan ayam kampung, dan taburan bubuk kedelai putih sebagai pelengkap.
Taburan bubuk kedelai inilah yang membuat makanan tersebut terasa spesial. Bubuk kedelai atau dalam bahasa Jawa disebut dele ini membuat kuah opor semakin kental dan gurih. Anda juga bisa menambahkan potongan telur pindang sebagai pelengkap.