style
Langganan

Apakah Pijat Kretek Aman? Ini Penjelasannya - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Astrid Prihatini Wd  - Espos.id Lifestyle  -  Rabu, 25 Oktober 2023 - 14:06 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pijat kretek. (Freepik)

Esposin, SOLO-Tidak sedikit orang melakukan pijat kretek untuk mengatasi keluhan nyeri punggung yang mereka rasakan, lalu pertanyaannya apakah aman terapi ini? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Banyak orang mengeluhkan nyeri punggung ketika melakukan aktivitas tertentu. Dari anak-anak hingga orang dewasa, rasa nyeri pada punggung memang bisa terjadi saat berkegiatan sehari-hari.

Advertisement

Rasa nyeri ini bisa muncul secara tiba-tiba atau pun sedikit demi sedikit. Ada beragam faktor pemicunya, dari cedera hingga pertambahan usia.

Sebelum mengetahui apakah pijat kretek aman atau tidak, ketahui terlebih dahulu ada dua jenis nyeri punggung berikut ini seperti dikutip dari primayahospital.com pada Rabu (25/10/2023):

1. Akut: nyeri yang berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu. Sebagian besar nyeri punggung bawah bersifat akut. Rasa sakit cenderung sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari dengan perawatan mandiri. Dalam beberapa kasus, diperlukan beberapa bulan untuk menghilangkan gejala.

Advertisement

2. Kronis: nyeri yang berlanjut selama 12 minggu atau lebih, bahkan setelah cedera awal atau penyebab yang mendasari nyeri punggung bawah akut telah diobati.

Sekitar 20 persen orang yang terkena nyeri punggung bawah akut mengalami nyeri punggung bawah kronis dengan gejala yang menetap dalam satu tahun. Dalam beberapa kasus, pengobatan berhasil meredakan nyeri punggung bawah kronis, tapi dalam kasus lain nyeri berlanjut meskipun sudah menjalani perawatan medis dan operasi.

Kretek tulang adalah istilah untuk menekan tulang punggung guna menghasilkan bunyi krek pada orang yang merasakan nyeri punggung. Kretek tulang bisa dilakukan sendiri dengan memutar panggul, bisa juga dengan meminta bantuan orang lain untuk menekan sambil mengangkat punggung.

Advertisement

Suara “krek” yang muncul terjadi karena perubahan tekanan udara di sendi tulang. Bunyi itu seolah-olah menjadi tanda bahwa nyeri punggung sudah teratasi dengan kretek tulang.

Untuk menjawab pertanyaan apakah pijat kretek aman atau tidak, menurut para ahli, kretek tulang tidak berbahaya asalkan dilakukan secara wajar dan benar.

Kretek tulang bisa jadi malah menambah rasa nyeri bila keliru melakukannya. Maka sebaiknya datangi ahli osteopatik atau chiropractor untuk meminta bantuan kretek tulang yang aman.

Pijat kretek disebut juga terapi chiropractic. Jenis terapi yang satu ini merupakan pengobatan alternatif yang dilakukan dengan membunyikan tulang. Setelah melakukan terapi, tubuh akan terasa enteng dan relaks.

Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan dari klikdokter.com, chiropractic termasuk salah satu pengobatan alternatif.

“Terapi ini dilakukan dengan menggunakan gerakan tangan untuk memperbaiki masalah tulang, khususnya tulang belakang,” tuturnya dikutip dari klikdokter.com pada Rabu (25/10/2023).

Masalah tulang yang sering diobati adalah nyeri punggung, nyeri pinggang, dan sejumlah kelainan bentuk tulang belakang yang tidak normal.

Dalam ilmu chiropractic, terdapat keyakinan bahwa selama bentuk tulang dan kelengkungannya bisa dikembalikan ke posisi awal, maka masalah yang timbul bisa sembuh dengan sendirinya, tanpa harus minum obat atau operasi.

Untuk itu, tidak sedikit orang yang lebih memilih menjalani pengobatan chiropractic untuk mengatasi masalah tulang yang dialami.

Meski metode chiropractic bukan bagian dari ilmu kedokteran, namun chiropractor atau seseorang yang melakukannya adalah tenaga ahli yang terlatih dan tentunya telah menempuh pendidikan di bidang tersebut.

Namun perlu diingat pengobatan  alternatif ini juga bisa meningkatkan fleksibilitas tubuh, meningkatkan fungsi dan kekuatan otot, mengurangi waktu pemulihan cedera, dan mencegah risiko cedera.

Apakah pijat kretek ini aman atau tidak? Menurut dia, meski terapi ini bermanfaat untuk kesehatan, namun ada sejumlah efek samping dari chiropractic. Para ahli tulang berpendapat bahwa chiropractic bisa berbahaya, terutama jika dilakukan di leher.

Pasalnya, di lokasi tersebut terdapat sejumlah pembuluh darah dan saraf penting yang berhubungan langsung dengan otak. Bila dilakukan secara tidak tepat, ini bisa menimbulkan risiko kerusakan pembuluh darah dan saraf.

Selain itu, seseorang yang menderita osteoporosis, mati rasa, kesemutan, kanker tulang belakang, kelainan tulang di leher bagian atas, serta yang berisiko tinggi mengidap stroke, tidak disarankan untuk melakukan terapi ini.

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif