by Zerita Karimah - Espos.id Lifestyle - Kamis, 4 Juli 2024 - 17:35 WIB
Esposin, SOLO-Minum teh dalam keadaan masih panas kadang dilakukan sejumlah orang untuk menghangatkan tubuh kala cuaca dingin atau hujan. Tapi benarkah kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kanker? Simak ulasannya di info sehat ini.
Ketika cuaca sedang berada di cuaca dingin atau sedang musim hujan, minuman yang cocok untuk menemani adalah minuman hangat, seperti salah satunya adalah teh. Mengonsumsi teh hangat memang sangatlah nikmat untuk menghangatkan tubuh juga mencegah terkena demam.
Minum teh panas dapat melukai lidah dan tenggorokan, selain itu juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih berbahaya jika sering dilakukan. Dikutip dari healthline.com pada Kamis (4/7/2024) bahwa beberapa studi terbaru telah menemukan kaitan antara minum teh yang sangat panas dengan jenis kanker tertentu.
Meski dalam penelitian kesehatan lain menunjukkan bahwa hanya minum teh panas tak akan menyebabkan kanker. Minum teh yang sangat panas dikombinasikan dengan faktor risiko lain mungkin dapat meningkatkan kemungkinan untuk mengembangkan beberapa jenis kanker. Risiko-risiko yang bisa memperbesar kemungkinan ini seperti merokok, minum alkohol, mengunyah tembakau, diet, dan terpapar polusi udara.
Dijelaskan pada sebuah studi dari Iran, ditemukan bahwa orang yang minum 700 ml teh panas per harinya yang bersuhu 60 derajat celcius atau lebih tinggi memiliki peningkatan sebanyak 90% berisiko kanker esofagus.
Kanker esofagus merupakan jenis kanker spesifik yang dikaitkan dengan minum teh sangat panas. Kanker esofagus terjadi ketika tumor tumbuh di esofagus atau ketika sel-sel yang ada di lapisan kerongkongan berubah.
Lalu bagaimana dengan minum minuman panas lain? Tak hanya minum teh panas, minuman lain yang juga sangat panas dapat meningkatkan risiko kanker esofagus. Hal ini termasuk air panas, kopi, dan cokelat panas.
Kombinasi perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok, membatasi alkohol, dan membiarkan minuman menjadi dingin sebelum diminum dapat membantu menurunkan risiko beberapa jenis kanker.