style
Langganan

Apakah Air Minum Isi Ulang Aman? Cek Dulu Faktanya - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Astrid Prihatini Wd  - Espos.id Lifestyle  -  Selasa, 22 Maret 2022 - 19:10 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi minum air putih. (Freepik)

Esposin, SOLO-Tidak jarang kita mengandalkan air minum isi ulang, namun apakah air tersebut aman untuk langsung diminum? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Meski kelihatannya aman, namun ternyata tak jarang diketemukan sejumlah masalah dalam air minum isi ulang. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor.

Advertisement

Oleh karena itu sebelum memutuskan apakah air minum isi ulang aman untuk langsung diminum, sebaiknya ketahui beberapa faktor pemicu yang membuat air minum isi ulang tidak aman diminum. Berikut ini faktornya seperti dikutip dari klikdokter.com pada Selasa (22/3/2022):

Bukan tanpa alasan, ternyata masalah yang sering ditemukan pada air minum isi ulang terjadi akibat beberapa faktor. Berikut diantaranya:

1. Tidak Melewati Proses Sesuai Standar yang Berlaku

Masalah air isi ulang yang pertama berkaitan dengan standar. Pada umumnya, air minum isi ulang yang tersedia di depot-depot pinggir jalan hanya melewati proses sekadarnya, sehingga tidak sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia (SNI).
Advertisement

Bukan tanpa alasan, ternyata masalah yang sering ditemukan pada air minum isi ulang terjadi akibat beberapa faktor. Berikut diantaranya:

1. Tidak Melewati Proses Sesuai Standar yang Berlaku

Masalah air isi ulang yang pertama berkaitan dengan standar. Pada umumnya, air minum isi ulang yang tersedia di depot-depot pinggir jalan hanya melewati proses sekadarnya, sehingga tidak sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia (SNI).

Baca Juga: Minum Air Dingin Turunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?

Hal ini memperbesar kemungkinan air untuk mengandung kontaminasi kuman atau bakteri berbahaya, yang pada akhirnya malah dapat menyebabkan sederet masalah kesehatan.

2. Kualitas Air Tidak Terjamin

Air minum isi ulang cenderung memiliki rasa yang berbeda daripada air yang direbus hingga matang atau air kemasan yang melewati sederet proses di pabrik. Beberapa hal yang menyebabkan perbedaan rasa tersebut adalah kebersihan dan tingkat keasaman (pH) yang tidak terpantau dengan baik.

3. Sumber Air yang Tidak Jelas

Jika diperhatikan, sebagian besar depot air minum isi ulang biasanya tidak mencantumkan sumber mata air yang mereka gunakan.  Hal ini menimbulkan sejuta tanya, misalnya: “Di mana sumber mata air untuk air minum isi ulang tersebut? Apakah air yang diambil dari sumber tersebut sudah melewati proses filterisasi agar terhindar dari kuman atau bakteri berbahaya? Apakah sumber air tersebut benar-benar terjamin mutunya?”
Advertisement

Selanjutnya, galon tidak boleh disimpan dalam depot air minum isi ulang lebih dari 24 jam, serta harus diberikan kepada konsumen dalam jangka waktu tersebut.

Baca Juga: Melalui AIWW, Pemerintah Turut Rancang Selesaikan Masalah Air di Asia

5. Lokasi yang Tidak Strategis

Masalah air isi ulang berikutnya berhubungan dengan lokasinya. Sebagian depot air minum isi ulang terletak di pinggir jalan raya. Ini membuat alat-alat yang digunakan untuk memproses air minum berisiko tinggi untuk terpapar polusi, baik berupa debu atau asap kendaraan bermotor.

Padahal, menurut Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Higiene Sanitasi Depot Air Minum, “lokasi berada di daerah yang bebas dari pencemaran lingkungan dan penularan penyakit”. Pada akhirnya, air minum isi ulang yang Anda beli di depot tersebut memiliki kemungkinan yang tinggi untuk terkontaminasi unsur-unsur berbahaya.

Advertisement

Air minum isi ulang yang tidak aman diminum lantaran tidak memenuhi standar bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan seperti ini:

1. Infeksi Saluran Cerna

Jika peralatan yang ada pada depot air minum isi ulang, termasuk botol atau galon yang digunakan sebagai wadah, tidak dibersihkan dengan baik, kemungkinan bakteri Escherichia coli (E. Coli) untuk mengontaminasi menjadi makin tinggi.

Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran cerna, yang bergejala mual, muntah, atau diare.

2. Keracunan

Seperti telah disinggung di atas, sumber air yang digunakan oleh depot penyedia air minum isi ulang biasanya tidak jelas keberadaannya. Hal ini membuat kualitas air tidak benar-benar terjamin, dapat mengandung virus atau bakteri berbahaya, sehingga risiko keracunan juga akan semakin tinggi.

Baca Juga: Hadiri Upacara Doa Pemakaman Tangmo Nida, Sang Manajer Berurai Air Mata

3. Penyakit Berbahaya Lainnya

Air yang tersimpan di depot air minum isi ulang sering terpapar sinar matahari. Bila air tersebut sudah tercemar, bakteri atau mikroba lain yang ada di dalam air semakin mudah berkembang. Keadaan ini pada akhirnya akan meningkatkan sederet penyakit berbahaya, seperti tifus, disentri, hepatitis, dan lainnya.
Advertisement

 

Advertisement
Astrid Prihatini WD - I am a journalist who loves traveling, healthy lifestyle and doing yoga.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif